LAN Dorong Kolaborasi ASN dan Masyarakat Bangun Kemandirian Sosial

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

LAN Dorong Kolaborasi ASN dan Masyarakat Bangun Kemandirian Sosial

Eko Nordiansyah • 17 October 2025 09:55

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara (LAN) memperluas inisiatif Akademi Pengentasan Kemiskinan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Program ini merupakan kelanjutan dari pilot project di Probolinggo (Jawa Timur) dan Indramayu (Jawa Barat), sebagai upaya memperkuat ekosistem pembelajaran kolaboratif untuk mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.

Kepala LAN Muhammad Taufiq mengatakan, kemiskinan tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan ekonomi semata, melainkan harus melalui perubahan cara berpikir dan kerja bersama lintas sektor.

“Selama masih ada kemiskinan di negeri ini, kita belum sepenuhnya merdeka. Karena itu, kita perlu mengubah cara berpikir dan cara kerja kita agar lebih kolaboratif, tidak hanya antar instansi pemerintah tetapi juga melibatkan seluruh elemen bangsa,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Taufiq menyoroti pentingnya ASN untuk terus belajar dan berinovasi dalam mencari solusi atas persoalan masyarakat. Melalui pendekatan Corporate University (Corpu), ASN diharapkan dapat berperan sebagai pembelajar dan penggerak perubahan sosial yang berdampak langsung.

“Akademi ini bukan sekadar proyek, tapi ruang belajar bersama. ASN belajar dari masyarakat, masyarakat belajar dari pengalaman. Tujuannya satu: membangun kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan,” ungkap dia.
 

Baca Juga :

LAN Pecut Peningkatan Kompetensi ASN




(LAN Akademi Pengentasan Kemiskinan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto: Dok istimewa)

Kolaborasi lintas sektor

Sementara itu Walikota Kupang Christian Widodo menyampaikan apresiasi kepada LAN dan pemerintah pusat atas kepercayaan menjadikan Kupang sebagai salah satu fokus penyelenggaraan Akademi Pengentasan Kemiskinan.

“Program ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata pemerintah hadir. Ini wujud keadilan sosial, bukan belas kasihan. Melalui akademi ini, keluarga rentan tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi menjadi pelaku utama perubahan sosial,” tegas dia.

Christian juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi kemiskinan, terutama di tengah keterbatasan fiskal daerah. “Kalau mau berjalan jauh, kita harus berjalan bersama-sama. Pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan masyarakat harus bergandengan tangan,” ujar dia.

Dari sisi kebijakan, Deputi Transformasi Pembelajaran ASN LAN Erna Irawati menjelaskan, Kupang dipilih karena termasuk salah satu dari 10 wilayah di Indonesia dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Indonesia.

“Pendekatan di Kupang tetap sama seperti di Probolinggo dan Indramayu, yaitu mendengarkan masyarakat dan menggali potensi lokal yang dimiliki. Namun, tentunya hasilnya akan berbeda karena keinginan dan karakteristik masyarakat dan konteks sosialnya pun berbeda,” jelas Erna.

Akademi Pengentasan Kemiskinan merupakan kolaborasi LAN dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Kementerian Sosial, Kementerian PAN RB, Pemerintah Kota Kupang serta Pemerintah Provinsi NTT, ini menjadi wadah bagi ASN, pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku usaha untuk belajar bersama dalam mengembangkan solusi kontekstual bagi pengentasan kemiskinan.

Program ini juga diharapkan mendorong pembentukan Corporate University di setiap instansi pemerintah daerah agar proses pembelajaran ASN semakin terintegrasi dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)