PMI Ditembak di Malaysia, Perbaikan Tata Kelola Mendesak

Ilustrasi penembakan/Medcom.id

PMI Ditembak di Malaysia, Perbaikan Tata Kelola Mendesak

Fachri Audhia Hafiez • 30 January 2025 14:28

Jakarta: Tata kelola pekerja migran Indonesia (PMI) didesak diperbaiki, buntut penembakan PMI di Malaysia. Kasus tersebut jadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dibereskan pemerintah.

"Kasus ini menandakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, agar perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri semakin diperkuat," kata Ketua Bidang Ketenagakerjaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), HM Martri Agoeng, melalui keterangan tertulis, Kamis, 30 Januari 2025.

Agoeng juga menyoroti banyaknya pekerja migran nonprosedural, yang masih menjadi tantangan besar. Pemerintah perlu menindak tegas pengiriman PMI ilegal, karena dikhawatirkan berdampak pada sejumlah hal.

"Tanpa sinergi antara aparat penegak hukum dan instansi terkait, pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) akan sulit diwujudkan," ujar Agoeng.
 

Baca: Penembakan di Malaysia Picu Revisi UU Perlindungan Pekerja Migran

Menurut dia, akses bagi PMI yang aman, mudah, dan terjangkau juga perlu dipikirkan. Dalam aspek perlindungan, Agoeng meminta pemerintah memperkuat diplomasi bilateral.

"Diplomasi harus lebih tajam dalam memastikan perlindungan hukum dan kesejahteraan PMI di negara tujuan mereka bekerja," ucap Agoeng.

Seorang WNI meninggal dunia dan beberapa lainnya luka akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat, 24 Januari 2025.

Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli. Sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.

"Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang," lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.

Dijelaskan lebih lanjut, lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)