Mahasiswa Tolak Aksi Anarkis dalam Demonstrasi

Demonstrasi/Ilustrasi Medcom.id

Mahasiswa Tolak Aksi Anarkis dalam Demonstrasi

Siti Yona Hukmana • 14 November 2025 23:32

Jakarta: Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (Dema PTAI) menolak keras aksi anarkis dalam demontrasi. Ketua Umum Dema PTAI, Yayan Mujamil, tegas menyatakan penolakannya terhadap aksi-aksi destruktif.

Yayan menekankan mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agent of change, yakni agen perubahan yang mampu membawa gagasan progresif demi kepentingan rakyat. Tindakan anarkis bertentangan dengan semangat tersebut.

“Aksi-aksi yang merusak fasilitas publik bukan hanya merugikan masyarakat, tetapi juga menyimpang dari nilai luhur kerakyatan yang seharusnya dijunjung tinggi,” kata Yayan dalam keterangannya, Jumat, 14 November 2025.

Yayan menegaskan mahasiswa mempunyai tanggung jawab moral untuk memperjuangkan aspirasi rakyat secara damai, beradab, dan bermartabat. Yayan menambahkan, tindakan anarkis hanya akan membebani gerakan mahasiswa dengan stigma negatif. Alih-alih pesan tersampaikan, isu pokok yang ingin diperjuangkan rentan tenggelam karena perhatian publik lebih tersita pada kerusakan dan kericuhan.

Di sisi lain, Yayan menegaskan bahwa Dema PTAI tetap mendukung program pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan publik. Namun, dukungan tersebut bukan berarti menghilangkan fungsi kritis mahasiswa.
 


“Kami mendukung kebijakan yang memberi manfaat bagi rakyat, namun kami tetap menjadi pengontrol sosial. Ketika ada kebijakan yang tidak adil, mahasiswa wajib menyuarakan koreksi,” jelasnya.

Sikap ini, menurut Yayan, merupakan cerminan dari peran ideal mahasiswa, yakni mampu berdiri di tengah, objektif, dan berpihak pada kepentingan publik, bukan pada kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Yayan mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengedepankan tindakan yang terorganisir dengan baik saat menyampaikan aspirasi.

“Demonstrasi yang damai jauh lebih efektif. Suara kita akan lebih didengar tanpa harus merusak,” tegas Yayan.

Demonstrasi/Ilustrasi Medcom.id

Ia juga mengimbau agar demonstran menjaga fasilitas umum, mengingat infrastruktur publik merupakan hasil pembangunan bersama dan untuk kepentingan semua lapisan masyarakat. Selain itu, Yayan juga berharap gerakan mahasiswa ke depan dapat kembali menjadi simbol perubahan positif.

Ia menekankan bahwa perjuangan mahasiswa bukan sekadar turun ke jalan, tetapi bagaimana menyampaikan gagasan kritis yang konstruktif, berdampak, dan mampu menghadirkan solusi.
“Gerakan mahasiswa harus menjadi harapan, bukan ketakutan. Harus menjadi energi perubahan, bukan penyebab kerusakan,” kata Yayan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)