Iran Klaim Tangkap 700 Tentara Bayaran Israel Selama Perang 12 Hari

Militer Iran dalam sebuah parade kesiapan perang. Foto: IRNA

Iran Klaim Tangkap 700 Tentara Bayaran Israel Selama Perang 12 Hari

Fajar Nugraha • 26 June 2025 18:05

Teheran: Pemerintah Iran mengklaim telah menangkap sedikitnya 700 individu yang disebut sebagai "tentara bayaran" yang bekerja untuk Israel selama perang 12 hari antara kedua negara, menurut laporan media Fars News Agency yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Laporan tersebut menyebut para tersangka terlibat dalam jaringan spionase dan sabotase yang beroperasi di sejumlah provinsi Iran, termasuk Kermanshah, Isfahan, Khuzestan, Fars, dan Lorestan.

“Penangkapan dilakukan berdasarkan laporan dari publik serta operasi intelijen gabungan. Pihak berwenang menyita sejumlah besar bahan peledak, peralatan kendali jarak jauh, dan perlengkapan mata-mata,” ujar laporan Fars News Agency, Kamis 26 Juni 2025.

“Sejumlah anggota Mossad turut ditangkap, termasuk yang terlibat dalam pendirian bengkel produksi drone bunuh diri yang diklaim terkait dengan badan intelijen Israel,” imbuh laporan itu.
 

Baca: AS Klaim Serangan Nuklir Berhasil Lumpuhkan Program Pengayaan Iran.


Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel, Letjen Eyal Zamir, menyatakan bahwa pasukan komando Israel sempat melakukan operasi rahasia di dalam wilayah Iran selama konflik.

Ia menyebut Israel berhasil "menguasai sepenuhnya ruang udara Iran" berkat dukungan dari AU Israel dan "taktik penipuan" yang melibatkan unit darat serta koordinasi dengan intelijen Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, otoritas Iran mengeksekusi tiga pria yang dituduh sebagai mata-mata Israel. Iran selama ini menuding Israel berada di balik serangkaian serangan sabotase terhadap fasilitas nuklirnya serta pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka.

Kepala Kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni-Ejei, menyatakan bahwa persidangan terhadap para tersangka akan dilakukan secara cepat dan tegas.

Namun, kelompok-kelompok hak asasi manusia menyoroti praktik peradilan Iran yang kerap disebut sebagai “pengadilan semu”, dengan vonis spionase tanpa bukti kuat, yang dinilai lebih bertujuan membungkam kritik terhadap negara.

Gencatan senjata antara Iran dan Israel diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa 24 Juni 2025, setelah dua belas hari serangan udara intensif dan saling serang antar kedua negara. Hingga Kamis 26 Juni 2025, gencatan tersebut masih bertahan.

Trump sebelumnya juga menyebut bahwa pembicaraan dengan Iran akan dimulai pekan depan, mengisyaratkan peluang diplomasi baru pasca-konflik bersenjata paling terbuka antara kedua negara dalam sejarah.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)