Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Foto: Dok BI
Insi Nantika Jelita • 22 April 2025 14:43
Jakarta: Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto meramalkan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada bulan ini.
Menurutnya, di tengah tekanan eksternal yang masih kuat, terutama akibat polemik perang tarif yang terus berlanjut, kebijakan moneter sebaiknya lebih berpihak pada stabilitas. Hal ini khususnya dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, meskipun inflasi domestik relatif rendah.
“Dengan kondisi tersebut, pilihan terbaik saat ini adalah Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate di level 5,75 persen," ungkap Ryan kepada Media Indonesia, Selasa, 22 April 2025.
Bagi pelaku usaha, kata Ryan, kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting dalam menyusun strategi pengembangan bisnis, baik bagi eksportir maupun importir.
Dia menambahkan penundaan pengenaan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama 90 hari sejak 9 April lalu justru memperpanjang ketidakpastian global. Oleh karena itu, sikap Bank Indonesia yang menerapkan mixed policy atau bauran kebijakan dianggap sebagai langkah yang tepat, terukur, dan preemptive.
"Dengan adanya bauran kebijakan, diharapkan sektor perbankan dan sektor riil tetap dapat melakukan ekspansi secara terukur, hati-hati, dan terarah," ucap dia.
Para pelaku usaha pun diimbau untuk tetap optimistis namun disertai dengan kewaspadaan tinggi agar dapat bersikap akomodatif dan antisipatif terhadap dinamika ekonomi global maupun domestik.
Baca juga:
The Fed Belum Kirim Sinyal Pangkas Suku Bunga, Ini Alasannya |