Pemerintah dan Masyarakat Didorong Kurangi Polusi Udara

Ilustrasi polusi udara di Jakarta. Foto: Medcom.id/Husen.

Pemerintah dan Masyarakat Didorong Kurangi Polusi Udara

Husen Miftahudin • 2 June 2025 21:31

Jakarta: Pemerintah dan masyarakat didorong untuk peduli dan melakukan aksi nyata dalam mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan publik. Hal itu dilakukan dengan meluncurkan kampanye publik 'Life in a Bubble' pada Car Free Day Jakarta.

Kampanye hasil kolaborasi antara Bicara Udara dan Koalisi Pejalan Kaki (KOPEKA) yang bekerja sama dengan Clean Mobility Collective South East Asia (CMC SEA) dan 350 Pilipinas ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa 'gelembung transparan' yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang dan mayoritas masyarakat terhadap polusi udara.

'Life in a Bubble' adalah kampanye yang dipelopori 350 Pilipinas di Manila, ibu kota Filipina, sebagai ajakan untuk menyadari bahwa udara bersih adalah hak mendasar yang harus dijamin, bukan hanya milik segelintir orang.

Selain itu, polusi udara tidak hanya terpampang dalam data atau laporan ilmiah melainkan kenyataan yang dihadapi masyarakat sehari-hari, terutama kelompok masyarakat yang paling rentan.

"Harus ada aksi konkret untuk pengendalian pencemaran udara kronis yang terjadi di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya, demi keberadaan udara segar untuk semua," tegas perwakilan KOPEKA Amalia S Bendang, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 2 Juni 2025.

Amalia juga menekankan, hak atas udara segar untuk semua yang dijamin oleh UUD 1945 Pasal 28 huruf h sebagai bagian dari hak asasi untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat, harus dijamin keberadaannya.  

"Kampanye 'Life in a Bubble' ini diharapkan mampu menggerakkan para pemangku kepentingan terutama pemerintah, didukung oleh partisipasi masyarakat dan sektor swasta sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya masing-masing," tutur dia.
 

Baca juga: Warga Bisa Pantau Kualitas Udara Jakarta Melalui JAKI
 

Kualitas Jakarta tidak sehat


Data Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat untuk kurun waktu 2011-2020 di mana parameter PM2.5 misalnya menunjukkan rata-rata tahunan 46,1 µg/m3, sementara rata-rata tahunan 2024 menunjukkan 43 µg/m3.  Baku mutu nasional untuk rata-rata tahunan PM2.5 adalah 15 µg/m3.

Duta Udara Bersih dari Bicara Udara atau Biru Voices Ambassadors 2024 Aprila Majid dan Lisa Anggraeny, menyampaikan keprihatinannya akan polusi udara melalui acara ini.

"Melalui campaign ini, sebagai ibu, kami jadi membayangkan kalau selama ini kami sudah mencoba membangun 'bubble-bubble' untuk melindungi anak-anak kami dari polusi udara, misalnya dengan membatasi aktivitas di rumah (stay at home). Kami berharap suatu hari nanti anak-anak bisa bernafas dengan lega dan leluasa tanpa harus ada ‘bubble-bubble’ tersebut," ucap mereka.

Diharapkan aksi simbolis ini bisa memicu dorongan publik yang lebih besar agar pemerintah mendengar suara masyarakat dan mengadopsi standar kualitas udara yang benar-benar melindungi kesehatan publik, karena udara bersih adalah hak untuk semua masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)