Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 16 September 2025 08:23
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) terjun menjelang rilis data penjualan ritel AS dan pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC). Bank-bank sentral utama akan mengadakan keputusan kebijakan moneter mereka, meskipun Federal Reserve (The Fed) tetap menjadi pusat perhatian.
Melansir FXStreet, Selasa, 16 September 2025, indeks dolar AS (DXY), yang melacak nilai dolar terhadap enam mata uang lainnya, anjlok 0,32 persen di 97,30, mendekati level terendah delapan minggu.
Penjualan Ritel AS diprakirakan akan melambat di Agustus, naik 0,3 persen MoM dibandingkan 0,5 persen sebelumnya, yang dapat semakin menekan DXY ke bawah. Data lain yang diprakirakan adalah produksi industri.
Selain itu, ekspektasi akan dilanjutkannya siklus pelonggaran mendorong dolar AS lebih rendah, bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS, saat para trader bersiap untuk menghadapi rilis data penjualan ritel AS.
Baca juga:
Wall Street Merekah, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi |
EUR/USD melonjak lebih dari 0,26 persen, di atas 1,1750, saat para pelaku pasar mengabaikan penurunan peringkat kredit negara Prancis dari AA- menjadi A+ oleh Fitch akibat kebuntuan politik yang diprakirakan terjadi setelah pemilu.
GBP/USD naik di atas 1,3600 saat para trader menunggu data tenaga kerja Inggris bulan Juli, dengan Tingkat Pengangguran ILO diprakirakan tetap di 4,7 persen. Selain itu, para pelaku pasar mengawasi keputusan kebijakan Bank of England (BoE) pada hari Kamis.
Sementara USD/JPY diperdagangkan lebih rendah saat dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang G10, sementara Bank of Japan diprakirakan akan menaikkan suku bunga nanti tahun ini.
USD/CAD anjlok tajam lebih dari 0,49 persen turun di bawah 1,3800, saat para investor memperhitungkan pemangkasan The Fed dan kenaikan data inflasi dari 1,7 persen menjadi dua persen, tepat di target inflasi Bank of Canada.