Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah cukup dalam pada penutupan perdagangan Kamis sore.
Berdasarkan data Bloomberg, Kamis, 30 Mei 2024, rupiah melemah 105 poin atau 0,65 persen dan ditutup pada posisi Rp16.265 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 101 poin atau 0,63 persen menjadi Rp16.255 per USD. Pada perdagangan kemarin rupiah ditutup di level Rp16.154 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sebagian besar pedagang tetap bias terhadap greenback akibat serangkaian sinyal hawkish dari Federal Reserve.
Para pejabat memperingatkan mereka memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa inflasi sedang mereda. Beberapa pejabat juga menandai kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, jika inflasi tetap stabil.
Revisi data PDB
Revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) akan segera dirilis dan diperkirakan akan menunjukkan ketahanan ekonomi AS yang berkelanjutan.
"Kekuatan perekonomian memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama," kata Ibrahim.
Selain itu, tensi geopolitik di Timur Tengah terus meningkat pascapasukan Israel menguasai zona penyangga di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dengan demikian, Israel memiliki otoritas efektif atas seluruh perbatasan darat wilayah Palestina.
Dari dalam negeri, lanjut Ibrahim, pasar merespons negatif posisi utang pemerintah pada April 2024 mencapai Rp8.338,43 triliun atau setara dengan 38,64 persen dari PDB Indonesia.
"Posisi utang tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp8.262,10 triliun atau setara dengan 38,79 persen dari PDB," jelas dia.