Turbulensi Pasar, Bursa Saham AS Variatif

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Turbulensi Pasar, Bursa Saham AS Variatif

Ade Hapsari Lestarini • 11 September 2024 07:50

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir beragam pada perdagangan Selasa waktu setempat. Hal ini terjadi setelah turbulensi pasar, karena peristiwa penting dan rilis data akan segera terjadi.

Melansir Xinhua, Rabu, 11 September 2024, Dow Jones Industrial Average turun 92,63 poin atau 0,23 persen menjadi 40.736,96. Sementara indeks S&P 500 naik 24,47 poin atau 0,45 persen menjadi 5.495,52. Indeks Nasdaq Composite naik 141,28 poin, atau 0,84 persen menjadi 17.025,88.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor real estat dan barang konsumsi diskresioner memimpin penguatan dengan masing-masing naik 1,77 persen dan 1,39 persen. Adapun sektor energi dan keuangan memimpin penguatan dengan masing-masing turun 1,92 persen dan 0,98 persen.

 

Baca juga: Penuaan Populasi Dunia Bakal Berdampak Buruk bagi Pasar Saham
 

Debat Kamala Harris dan Donald Trump


Debat pada Selasa malam antara Wakil Presiden AS Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump dapat memengaruhi pasar jika mengubah ekspektasi untuk pemilihan umum November atau memberikan wawasan baru tentang rencana kebijakan ekonomi.

Selain itu, laporan inflasi yang dirilis Rabu dapat membentuk prakiraan untuk pertemuan Federal Reserve minggu depan. Meskipun sebagian besar mengantisipasi penurunan suku bunga seperempat poin, pelemahan ekonomi baru-baru ini telah menyebabkan beberapa pihak berspekulasi tentang potensi penurunan yang lebih besar.

"Mengingat ekspektasi pasar yang agresif terhadap pemangkasan suku bunga Fed, pembacaan yang lebih panas akan mengarah pada volatilitas penurunan. Pencetakan yang lebih dingin memiliki lebih banyak risiko dua arah karena menciptakan lebih banyak ruang bagi Fed untuk memangkas, tetapi juga dapat mengindikasikan ekonomi melambat lebih cepat dari yang diantisipasi," ujar Sameer Samana di Wells Fargo Investment Institute.

Di sisi korporat, Tesla memimpin lonjakan saham megacap. Oracle mencapai rekor tertinggi, melanjutkan momentum kenaikannya. Sementara itu, Bank of America mengumumkan hasil perbankan investasinya akan gagal memenuhi beberapa proyeksi Wall Street.

Saham JPMorgan Chase turun 5,19 persen, karena perusahaan juga mengeluarkan prospek yang lebih hati-hati terhadap ekspektasi pendapatannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)