Utusan Khusus AS Steve Witkoff. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 December 2025 10:15
Miami: Utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, mengatakan bahwa pembicaraan antara pejabat AS, Eropa, dan Ukraina selama tiga hari terakhir di Miami, Florida, berlangsung produktif. Pertemuan tersebut fokus pada penyelarasan posisi guna mengakhiri perang Rusia di Ukraina yang telah berlangsung hampir empat tahun.
Trump terus menekan kedua belah pihak untuk segera mencapai kesepakatan, tetapi Rusia bersikeras mempertahankan wilayah yang telah didudukinya, sementara Kyiv menolak keras menyerahkan wilayah kedaulatannya.
Setelah bertemu dengan utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, pada hari Sabtu, Witkoff dan penasihat Trump, Jared Kushner, melanjutkan pertemuan pada hari Minggu dengan pejabat Ukraina, yang dipimpin oleh pejabat senior, Rustem Umerov dan Eropa.
Melalui unggahan di media sosial, Witkoff menyebut diskusi tersebut konstruktif dan berfokus pada pendekatan strategis bersama antara Ukraina, Amerika Serikat, dan Eropa. Rangkaian pertemuan di Miami ini merupakan bagian dari pembahasan Rencana 20 Poin yang disusun AS untuk mengakhiri perang.
Dilansir dari France 24, Senin, 22 Desember 2025, Witkoff mengatakan pertemuan AS-Ukraina berfokus pada empat poin utama, yaitu pengembangan lebih lanjut dari rencana 20 poin, kerangka jaminan keamanan multilateral, kerangka jaminan keamanan AS untuk Ukraina, dan pengembangan lebih lanjut di bidang ekonomi dan kemakmuran untuk membangun kembali Ukraina.
Ia menegaskan, bahwa perdamaian bukan sekadar penghentian permusuhan, melainkan fondasi yang bermartabat untuk masa depan yang stabil.
Meski terdapat kemajuan dalam pembahasan jaminan keamanan bagi Kyiv, hingga kini belum ada kepastian apakah syarat-syarat tersebut akan diterima oleh Moskow. Intelijen AS mengindikasikan bahwa Putin belum melepaskan ambisinya untuk menguasai wilayah Ukraina sepenuhnya.
Menanggapi situasi ini, Senator Republik, Lindsey Graham, mengatakan, bahwa jika Rusia menolak usulan damai saat ini, pemerintahan Trump harus mengambil langkah lebih agresif. Graham menyarankan AS untuk meniru tindakan terhadap Venezuela dengan menyita kapal-kapal yang membawa minyak Rusia yang disanksi.
Selain itu, Graham mendesak agar Rusia ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme atas tuduhan penculikan 20.000 anak Ukraina, jika mereka menolak kesepakatan damai yang diajukan. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: AS Usulkan Perundingan Tatap Muka Ukraina–Rusia Pertama dalam Enam Bulan