Anies Baswedan. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.
Fachri Audhia Hafiez • 8 August 2023 11:36
Jakarta: Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dinilai perlu merebut pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan umum (pemilu) sebelumnya. Hal ini diperlukan untuk mendongkrak elektabilitas Anies yang masih rendah.
"Untuk bisa mencegah penurunan elektabilitas jauh lebih tajam, maka mau tidak mau Anies Baswedan harus mampu merebut simpati para pemilih dari Presiden Joko Widodo di pemilu lalu," kata peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Medcom.id, Selasa, 8 Agustus 2023.
Bawono mengatakan Anies memiliki modal mendapatkan simpati dari pemilih Prabowo Subianto di kontestasi sebelumnya. Khususnya pemilih yang kecewa bergabungnya Prabowo ke pemerintahan.
"Seiring dengan hal tersebut kemudian predikat sebagai antitesis dari Joko Widodo terlanjur melekat kuat dalam diri Anies Baswedan," ujar Bawono.
Selain itu, elektabilitas Anies berpotensi mengalami tekanan ketika pemilih Jokowi mulai berpaling ke Prabowo. Karena ada indikasi bahwa Jokowi lebih condong dukung Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang Ganjar Pranowo.
"Prabowo Subianto perlahan-lahan mampu membuat pemilih-pemilih dia balik kandang sembari menuai simpati para pemilih Joko Widodo di Pemilu 2019 lalu, sebagai konsekuensi dari sokongan endorsement Presiden baik secara tersirat maupun tersurat kepada Prabowo Subianto," ucap Bawono.