Ilustrasi. FOTO: dok MI
Candra Yuri Nuralam • 3 August 2023 10:43
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai menjaga etika bisnis penting untuk mencegah praktik rasuah terjadi di Indonesia. Karenanya, pemberian materi pendidikan antikorupsi ke pengusaha dinilai sangat krusial.
"Agar pengusaha punya etika berbisnis dan tidak menggunakan segala cara demi mendapatkan keuntungan, termasuk suap dan gratifikasi," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Kamis, 3 Agustus 2023.
Ghufron menjelaskan banyak pihak swasta yang sudah diproses hukum karena memberikan suap ke pejabat. Duit panas itu kerap diberikan agar mendapat proyek yang digelar di daerah. Kebiasaan kotor itu bisa diubah jika etika bisnis ditingkatkan dan cara curang untuk memenangkan proyek dijamin tidak ada lagi.
KPK berusaha menjaga iklim bisnis di Indonesia tetap baik dengan mengoptimalkan kinerja Direktorat Antikorupsi Badan Usaha (AKBU) miliknya. Lembaga Antirasuah bahkan telah membuat panduan pencegahan.
"KPK berkomitmen dan bersemangat untuk memberantas korupsi dari dua sektor yaitu sektor pemangku kepentingan dan sektor pelaku usaha," ucap Ghufron.
Direktorat itu juga tidak hanya memberikan wejangan kepada pengusaha. Aspirasi mereka terkait pelayanan dan regulasi pemerintah juga disaring untuk dijadikan saran perbaikan. "Nantinya pihak AKBU bisa membantu membuka pintu komunikasi dengan instansi pemerintah terkait. Sehingga pelaku usaha tidak perlu melakukan suap hingga gratifikasi," tutup Ghufron.