Harga Beras Tinggi, Masyarakat Diminta Terapkan Diversifikasi Pangan

Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Fajri Fatmawati.

Harga Beras Tinggi, Masyarakat Diminta Terapkan Diversifikasi Pangan

Media Indonesia • 29 November 2023 12:39

Jakarta: Ketika harga beras sedang tinggi-tingginya, menjadi momen yang tepat untuk menyadarkan pentingnya diversifikasi pangan khususnya sumber karbohidrat kepada masyarakat.

"Karena di sisi lain kita punya sumber karbohidrat yang luar biasa. Yang paling terlihat saat ini adalah sagu sagu ini adalah sumber karbohidrat yang diduga makanan zaman purba dari zaman dulu itu kita menduga bahwa ini sudah menjadi makanan pokok kita," kata Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian, Edy Priyono, Rabu, 29 November 2023.

Karena menurut Edy, dari sisi produksi penting juga karena sebagian besar rumah tangga pertanian itu mengupayakan atau punya usaha tani padi. Ini akan berpengaruh pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

"Jadi ini ada dua kepentingan yaitu kepentingan petani dan kepentingan konsumen. Ini mudah sekali kalau kita pakai logikanya atau tidak pakai teori macam-macam bahwa kalau konsumen ya senangnya harganya rendah sedangkan kalau produsen dalam hal ini petani harganya tinggi," ucap dia.

"Ini yang kemudian membuat pemerintah harus berada di tengah-tengah kita harus menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dengan kepentingan konsumen," tambah Edy.

Hal yang sama juga terjadi untuk jagung, yang merupakan mayoritas digunakan untuk pakan. Apabila dilihat dari persentase terhadap biaya produksi ayam bertelur, jagung berada di angka 19 persen.

"Tapi jangan lupa bahwa pakan buatan pabrik itu bahan bakunya juga mayoritas berasal dari jagung. Jadi jagung itu sangat penting dan konsumen utamanya adalah peternak khususnya ayam bertelur. Kalau jagung ini mahal para peternak teriak-teriak seperti sekarang sekarang harganya jagung sedang mahal ya," ungkap dia.

Baca juga: Stok Beras Jelang Nataru Diklaim Aman
 

Gelontorkan paket kebijakan lengkap


Oleh karena itu, apabila saat ini melihat dari lingkup kebijakan pemerintah dari hulu sampai hilir, Edy menyebut sebenarnya pemerintah sudah memiliki paket kebijakan yang lengkap.

"Kita bisa mulai dari intensifikasi, bagaimana supaya produktivitas pertanian itu meningkat dengan adanya subsidi pupuk dengan adanya jaringan irigasi dan sebagainya," ujar dia.

Jaringan irigasi ini, lanjut Edy juga bisa bermakna ekstensifikasi dan intensifikasi karena dengan jaringan irigasi yang baik yang tadinya masa tanam dalam waktu satu tahun mungkin satu atau dua kali saja maka dengan adanya irigasi ini bisa mencapai tiga kali.

"Di sisi lain kalau adanya irigasi maka lahan-lahan yang tadinya tidak produktif bisa menjadi lahan produktif untuk pertanian," terang dia.

(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)