Keluarga dari Aktivis AS yang Dibunuh Israel Desak Blinken Memulai Penyelidikan

Aysenur Ezgi Eygi tewas ditembak pasukan Israel di Tepi Barat pada September 2024. (Anadolu Agency)

Keluarga dari Aktivis AS yang Dibunuh Israel Desak Blinken Memulai Penyelidikan

Willy Haryono • 17 December 2024 14:50

Washington: Keluarga Aysenur Ezgi Eygi, seorang warga Amerika Serikat-Turki yang tewas akibat tembakan pasukan Israel di Tepi Barat, mendesak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk memulai penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. 

Eygi, yang berusia 26 tahun, tewas akibat tembakan di kepala saat ikut serta dalam demonstrasi di Desa Beita, Palestina, pada September lalu.

Pihak Israel menyebut kematian Eygi sebagai "tidak disengaja" akibat peluru yang memantul, namun keluarga Eygi menolak klaim ini dengan mengacu pada bukti yang tersedia serta kesaksian sejumlah saksi mata.

Dalam pertemuan dengan Blinken di Washington pada Senin kemarin, suami Eygi, Hamid Ali, menyatakan rasa pesimismenya terhadap keadilan yang dapat diberikan. 

"Dia tampak sangat berhati-hati terhadap Israel," ujar Ali, mengutip dari BBC, Selasa, 17 Desember 2024.

"Sepertinya dia mengatakan bahwa tangannya terikat dan tidak bisa melakukan banyak hal," tambahnya.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan bahwa Blinken telah menyampaikan "belasungkawa mendalam" kepada keluarga Eygi. 

"Kematian ini seharusnya tidak pernah terjadi," kata Miller. 

Ia juga menambahkan bahwa Israel telah menginformasikan kepada pihak AS bahwa mereka sedang menyelesaikan investigasi atas insiden ini.

Namun, keluarga Eygi menginginkan langkah yang lebih konkret dari pemerintah AS, termasuk penyelidikan kriminal yang komprehensif. 

Pengacara keluarga, Brad Parker, meminta agar Departemen Luar Negeri AS mendapatkan informasi dasar dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti identitas unit yang terlibat dan komandan yang memimpin operasi saat itu.

“Penggunaan peluru tajam dalam menghadapi demonstrasi sudah menjadi hal yang dinormalisasi oleh Israel karena banyaknya kematian yang terjadi tanpa ada pertanggungjawaban. Aysenur adalah korban dari impunitas tersebut,” tegas Parker.

Menurut IDF, tembakan diarahkan kepada "pemimpin utama aksi kekerasan" saat mereka menghadapi pelemparan batu dari demonstran. Namun, klaim ini dibantah oleh aktivis Israel yang berada di lokasi. 

"Tidak ada pelemparan batu di tempat Eygi berada," katanya.

Kelompok International Solidarity Movement, yang menaungi kegiatan Eygi, menyatakan bahwa Eygi adalah korban ke-18 yang tewas di Desa Beita sejak 2020 akibat tindakan kekerasan pasukan Israel.

Sementara itu, Mahkamah Internasional (International Court of Justice) tahun ini menyimpulkan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal dan mendesak Israel untuk segera mengakhirinya. Namun, Israel menolak keputusan tersebut. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Kisah Aysenur Ezgi Eygi, Aktivis Turki-Amerika yang Tewas Ditembak Israel

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)