Rektorat UMS Pastikan Pemeriksaan Dugaan Dosen Mesum Dilakukan Transparan

Ilustrasi. Medcom.id

Rektorat UMS Pastikan Pemeriksaan Dugaan Dosen Mesum Dilakukan Transparan

Medcom • 11 July 2024 15:40

Solo: Rektorat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memastikan proses pemeriksaan kasus dugaan dosen mesum dilakukan dengan transparan. Sampai saat ini, hasil proses pemeriksaan masih belum diketahui.

"Kami memastikan kita akan transparan, adil dan tidak ditutupi. Kita tetap cover both side (dua pihak), saya menunggu surat resmi dsri Fakultas terkait hasil pemeriksaan," kata Wakil Rektor IV UMS EM Sutrisna, di Solo, Kamis, 11 Juli 2024.
 

Baca: Rektorat UMS Tegaskan Bimbingan Skripsi di Rumah Salah
 
Dia memastikan kasus tersebut tengah didalami tim disiplin universitas. Jika mahasiswa memiliki informasi tambahan, hal itu bisa disampaikan ke tim disiplin. 

Dia mengakui perkembangan kasus tersebut di media sosial agak liar. Pihaknya menyerahkan pendalaman terkait itu pada tim disiplin.

"Di medsos bisa agak liar. Biar tim disiplin yang mendalami, semua informasi akan didalami tim disiplin. Kalau ada informasi tambahan, bisa disampaikan ke tim disiplin," jelasnya.

Ia menambahkan setelah hasil pemeriksaan dari fakultas diserahkan ke Rektorat, akan dilihat hasil berita acara terkait kasus tersebut. Menurutnya kemungkinan besar akan dilanjutkan di sidang komite disiplin.

"Anggotanya terdiri dari Rektorat dan Badan Pembina Harian. Nanti kita menunggu penentuan sanksinya dari komite disiplin. Tetapi sanksi saat ini, yang sudah dilakukan adalah yang bersangkutan tidak lagi membimbing, menguji skripsi, thesis maupun disertasi. Tidak ada mahasiswa dalam proses tadi," ungkapnya.

Sebelumnya dosen pembimbing skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya. Hal itu mencuat setelah viral di media sosial (medsos).

Kasus dugaan pelecehan dosen pembimbing itu pertama kali diunggah pemilik akun Instagram @dpn.ums. Dalam unggahannya, tertulis "Dosen Pembimbing Mesum", disertai dengan kronologi terjadinya dugaan tindak pelecehan yang dialami mahasiswa tersebut. 

Berdasarkan tulisan dalam unggahan tersebut, pelecehan terjadi di rumah sang dosen saat melakukan bimbingan skripsi pukul 22.00-23.00 WIB. Saat melakukan bimbingan skripsi tersebut, dosen itu meminta korban untuk memeluknya.

Korban juga bercerita dosen pembimbing tersebut memegang lututnya. "Coba peluk mr sebentar, gapapa gapapa," tulis dalam akun itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)