Polisi menggunakan gas air mata, peluru karet, dan semprotan merica dalam meredam unjuk rasa menentang penahanan Wali Kota Ekrem Imamoglu di Istanbul, Turki. (EPA)
Willy Haryono • 24 March 2025 07:33
Istanbul: Ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalanan kota Istanbul pada hari Minggu, mengikuti aksi demonstrasi malam kelima dalam menentang penangkapan Wali Kota Ekrem Imamoglu, pesaing utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Mengutip dari LBC, Senin, 24 Maret 2025, polisi menggunakan semprotan merica dan menembakkan peluru karet ke arah kerumunan yang berkumpul di luar balai kota Istanbul pada Minggu malam.
Imamoglu ditahan pada hari Rabu, dan secara resmi telah ditangkap serta dipenjara pada hari Minggu kemarin sembari menunggu persidangan atas tuduhan korupsi.
Kekacauan meningkat tadi malam ketika Imamoglu didakwa terkait organisasi kriminal, menerima suap, pemerasan, merekam data pribadi secara ilegal, dan mengatur tender.
Ozgur Ozel, yang memimpin oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik (CHP), terus mengunggah konten di media sosial X setelah pemerintah mengajukan penutupan lebih dari 700 akun.
"Hari ini mereka mencoba untuk menekan media sosial," kata Ozel.
“Terima saja sekarang Tuan Tayyip [Presiden Erdogan], Anda tidak dapat membungkam suara rakyat,” sambungnya.
"Saya mengucapkan selamat kepada administrasi (X) atas sikap demokratis dan liberalnya dan berharap mereka akan melanjutkan sikap ini dengan berani,” ungkap Ozel.
Demonstrasi besar-besaran terus berlanjut meski larangan berkumpul di Istanbul diberlakukan pekan ini - tetapi banyak pengunjuk rasa menutupi wajah mereka dengan topeng.