Ilustrasi pertanian. Foto: Medcom.id
Achmad Zulfikar Fazli • 9 June 2025 15:50
Bogor: Wacana transformasi Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) IPB University menjadi Sekolah Teknik memicu berbagai respons dari tokoh-tokoh penting yang memiliki sejarah panjang dengan fakultas tersebut. Sebanyak dua profesor senior, Prof. Aman Wirakartakusumah dan Prof. Florentinus Gregorius Winarno, memberikan pandangan tajam mengenai posisi strategis FATETA dalam pembangunan nasional dan global.
Presiden International Union of Food Science and Technology, Prof. Aman Wirakartakusumah, menekankan FATETA tidak hanya fakultas teknik, melainkan pusat keilmuan multidisiplin yang menyentuh seluruh rantai sistem pangan nasional.
“Dari hulu hingga hilir, sektor pertanian memerlukan teknologi yang kuat. FATETA adalah hibrida dari ilmu teknik, ilmu alam, dan manajemen. Peranannya sangat vital untuk isu pangan, gizi, energi, dan lingkungan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Aman di sela forum akademik di IPB International Convention Centre, Bogor, Jabar, Senin, 9 Juni 2025.
Sementara itu, pendiri dan mantan dekan FATETA, Prof. Florentinus Gregorius Winarno, menyampaikan keprihatinan dan harapan atas arah yang akan ditempuh fakultas yang pernah dia rintis.
“FATETA dibangun bukan hanya untuk menghasilkan insinyur, tetapi untuk mencetak pemimpin pertanian global. Saya membangun dosen-dosen berkelas dunia. Kita dulu bahkan mendirikan 17 STM Pembangunan Pertanian yang kini menjadi SMK. Sayangnya, ruh kolaborasi itu kini memudar,” ungkap dia.
Baca Juga:
Ratusan Petani Muna Barat Tanam Padi Serentak di Lahan 866 Hektare |