Diplomasi Mandek, Iran Tegaskan Hak Bela Diri atas Serangan Israel

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi. (Anadolu Agency)

Diplomasi Mandek, Iran Tegaskan Hak Bela Diri atas Serangan Israel

Willy Haryono • 21 June 2025 08:04

Jenewa: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu dengan para diplomat Eropa di Jenewa pada Jumat kemarin, dalam upaya mendorong dimulainya kembali jalur diplomasi antara Iran dan Amerika Serikat terkait program nuklir Iran.

Dalam pertemuan tersebut, para diplomat dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa meminta Iran untuk membuka kembali jalur komunikasi dengan Washington. Namun, Araghchi menegaskan bahwa Iran hanya bersedia berdiplomasi jika “agresi dihentikan dan pelaku agresi dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang telah dilakukan.”

“Kami mendukung kelanjutan diskusi dengan [Inggris, Prancis, Jerman, dan UE] dan menyatakan kesiapan untuk bertemu kembali dalam waktu dekat,” ujar Araghchi, mengutip dari LBC, Sabtu, 21 Juni 2025.

Ia juga menekankan bahwa program nuklir Iran sepenuhnya bersifat damai, dan menyebut serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Menurutnya, Iran akan terus “menggunakan hak sahnya untuk membela diri.”

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB menyatakan bahwa Iran tetap menjadi ancaman yang berkelanjutan dan menegaskan bahwa Israel tidak akan berhenti menargetkan situs nuklir Iran hingga seluruh fasilitas tersebut “dihancurkan.”

Menteri Luar Negeri Israel, Eyal Zamir, dalam pernyataan video, mengatakan bahwa negaranya harus bersiap menghadapi “kampanye berkepanjangan” dan memperingatkan tentang “hari-hari sulit yang akan datang.”

Pembicaraan diplomatik di Jenewa, yang berlangsung selama beberapa jam dan melibatkan menlu dari Inggris, Prancis, dan Jerman, berakhir tanpa kemajuan berarti. Tidak ada titik temu atau rencana konkret untuk memulai kembali negosiasi antara Iran dan Amerika Serikat.

Sebelumnya pada Jumat, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa Iran memiliki waktu “maksimal dua minggu” untuk menghindari kemungkinan serangan udara AS. “Saya memberi mereka jangka waktu, dan menurut saya dua minggu adalah batas maksimal,” kata Trump kepada wartawan.

Trump juga mengomentari hasil pertemuan Jenewa: “Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara langsung dengan kami. Eropa tidak akan bisa membantu mereka dalam hal ini.”

Sementara itu, konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari kedelapan, dengan Iran kembali meluncurkan serangan rudal ke sejumlah kota di wilayah Israel.

Baca juga:  Iran Keluarkan Peringatan Evakuasi untuk Kantor Media Propaganda Israel

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)