Israel Tahan 10 Warga Palestina di Tengah Serangan Pemukim Ilegal

Ramallah: Tentara Israel menangkap sedikitnya 10 warga Palestina dalam operasi militer di Tepi Barat pada Minggu, 12 Oktober 2025. Media lokal melaporkan penangkapan terjadi di beberapa wilayah, bersamaan dengan serangan yang dilakukan para pemukim ilegal terhadap warga sipil Palestina.

Kantor berita Wafa melaporkan bahwa delapan warga Palestina ditangkap di kota Silwad, dekat Ramallah, dan dua lainnya, termasuk seorang remaja berusia 14 tahun, ditangkap di Nablus.

Mengutip dari Anadolu Agency, Senin, 13 Oktober 2025, pasukan Israel juga menggerebek rumah para tahanan yang dijadwalkan bebas berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza di Hebron dan Tubas.

Militer Israel memperingatkan keluarga tahanan agar tidak mengibarkan bendera, menggelar penyambutan, atau mengekspresikan dukungan terhadap kelompok Hamas.

Dalam kesepakatan tersebut, sebanyak 2.000 tahanan Palestina akan dibebaskan, termasuk 250 yang divonis seumur hidup dan 1.700 lainnya yang ditahan di Gaza sejak Oktober 2023. Sebagai gantinya, Israel akan menerima kembali 48 sandera yang ditahan di Gaza.

Sementara itu, para permukim Israel melakukan serangan terpisah di beberapa wilayah. Dua kendaraan milik warga Palestina dibakar di Nablus dan satu mobil lainnya di Ramallah. Di bagian timur Ramallah, permukim juga menebang 150 pohon zaitun serta mencuri dan merusak sarang lebah di wilayah utara kota tersebut.

Data dari Komisi Perlawanan Kolonisasi dan Tembok menunjukkan permukim Israel telah melakukan lebih dari 7.100 serangan terhadap warga Palestina dan harta mereka dalam dua tahun terakhir.

Serangan itu menyebabkan 34 warga Palestina tewas dan memaksa 33 komunitas Bedouin meninggalkan tempat tinggalnya. Sejak perang Gaza dimulai dua tahun lalu, lebih dari 1.051 warga Palestina di Tepi Barat tewas, 10.300 terluka, dan lebih dari 20.000 ditangkap, termasuk 1.600 anak-anak. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Pemukim Israel Dirikan Pos Baru di Tepi Barat, Kuasai 24 Hektare Lahan Palestina