Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani saat diwawancarai di Polda Sulawesi Selatan, Rabu, 19 November 2025. MTVN/Muhammad Syawaluddin
Muhammad Syawaluddin • 19 November 2025 15:28
Makassar: Polisi akhirnya menangkap pelaku penembakan pria berinisial C (37) yang disebut sebagai 'Panglima Perang' di Kawasan Kampung Sapiria. Pria C dikabarkan tewas setelah terkena tembakan senapan angin.
Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Rahardjo, mengatakan tim gabungan langsung melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Lagkah itu dilakukan setelah mendapatkan informasi terkait satu orang meninggal dunia yang menyebabkan perang kelompok antara kampung Sapiria dan Borta
"Alhamdulillah, kemarin kami anggota di lapangan sudah berhasil menangkap pelakunya, satu orang pelaku atas nama inisial CBT (35)," kata Djuhandhani di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 19 November 2025.
Saat ini, CBT telah menjalani penahanan di Polrestabes Makassar. Pria tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk mencari tahu informasi dan apakah ada pelaku lain dalam kasus tersebut.
"Untuk yang bersangkutan saat ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan, masih dalam proses penanganan oleh Sat Reskrim Polrestabes Makassar terkait perkara penembakan," jelas Djuhandhani.
Djuhandhani juga mengungkapkan bahwa kematian C yang disebut sebagai "Panglima Perang" pada 16 November 2025 tersebut menjadi penyebab
bentrokan antarkelompok di Kecamatan Tallo antara Kampung Sapiria dan Borta.
"Kerusuhan itu terjadi pada tanggal 18 November kemarin di Pekuburan Beroangin, Kecamatan Tallo. Terjadi penyerangan dari kelompok pemuda Sapiria terhadap pemuda Lorong Borta," jelas Djuhandhani.
Tangkapan Layar - Suasana rumah panggung terbakar saat terjadi bentrokan antarpemuda kampung Sapiria dengan kapung Borto di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Beroangin, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 18 November 2025. ANTARA/Darwin Fatir.
Ketegangan di wilayah utara Makassar itu berlangsung cukup lama, mulai dari pukul 13.30 WITA hingga malam hari. Dalam insiden itu, total 13 rumah dilaporkan dibakar. "Saat ini kerugian adalah 13 rumah di Lorong Bugis terbakar, dengan pemberdayaan Damkar dan anggota Polrestabes kemarin bisa dikendalikan," ungkap Djuhandhani.
Djuhandhani menegaskan bahwa pihaknya saat ini telah memerintahkan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel untuk turun tangan langsung. Para pelaku
pembakaran rumah dalam insiden tawuran tersebut juga sedang dikejar.
"Kemudian dalam proses upaya penegakan hukum, kami terus memerintahkan kepada unit jajaran, dalam hal ini kepada Ditreskrimum Polda Sulsel untuk mencari pelaku
pembakaran," ujar Djuhandhani.