Megawati Soekarnoputri (tengah), Waka DPR Sufmi Dasco Ahmad (kedua dari kiri), Ketua DPR Puan Maharani (kedua dari kanan), Prananda Prabowo (kanan), dan Mensesneg Prasetyo Hadi (kiri). Foto: Dok/IG Sufmi Dasco Ahmad
Rivana Pratiwi • 1 August 2025 18:40
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad buru-buru terbang menuju Bali, Kamis 31 Juli 2025. Dia bergegas ke Pulau Dewata setelah sebelumnya menerima panggilan telepon dari orang dekat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dasco tak sendiri. Dia turut menggandeng Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Tujuannya, pasti: bertemu langsung dengan Megawati. Dasco membawa amanat dari Presiden Prabowo Subianto dan harus disampaikan langsung kepada Megawati.
Menurut sumber Metrotvnews.com, Dasco dan Presetyo tiba di sebuah rumah di area Sanur Bali sekitar pukul 15.30 WITA. Di sana mereka disambut Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang memang telah menanti.
Sekilas rumah tersebut tampak seperti toko yang menjual kain khas Bali. Megawati sering menghabiskan waktu di rumah tersebut jika sedang berkunjung ke Pulau Dewata.
Disuguhi jajanan pasar wajik dan lemper, Dasco dan Prasetyo Hadi berbincang dengan Puan dan Prananda Prabowo yang akrab disapa Nanan. Sohibul bait akhirnya bergabung.
Baca juga:
Dasco Unggah Foto Pertemuan dengan Megawati, Puan, dan Prananda |
Megawati mulanya menceritakan tentang rumah toko kain yang dibelinya kepada kedua tetamunya. Ia begitu antusias membagi cerita.
Pembicaraan mulai serius, ketika Mensesneg menyampaikan perkembangan pembangunan Museum Bung Karno yang sebelumnya pernah dijanjikan Pemerintah kepada keluarga Sang Proklamator.
Pesan utama yang dibawa Dasco lalu mulai disampaikan. Dasco mengatakan Presiden telah setuju memberikan amnesti kepada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang baru saja divonis 3,5 tahun penjara dalam kasus suap pergantian antar waktu anggota DPR 2019-2024 Harun Masiku.
Dasco juga menunjukkan surat yang diteken Prabowo berisi permohonan amnesti Hasto kepada DPR sekaligus meminta izin kepada Puan untuk memimpin rapat konsultasi fraksi membahas usulan amnesti tersebut.
Saat dikonfirmasi, Dasco mengungkapkan bahwa Megawati begitu terharu.
“Ibu Mega mengucapkan terimakasih kepada Presiden Prabowo”, beber Dasco saat dikonfirmasi tentang respon Mega.
Dasco juga menampik anggapan amnesti diberikan kepada Hasto dengan tujuan meredam kritik atau narasi negatif dari PDI Perjuangan.
Menurutnya, Presiden Prabowo ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa jelang HUT Ke-80 Kemerdekaan RI.
Mulanya, ia dipanggil ke kediaman Prabowo di Hambalang pada 27 Juli. Dasco menyebut usulan amnesti memang berasal dari Prabowo.
Baca juga:
KPK Sudah Siap Ajukan Banding Sebelum Hasto Diberi Amnesti |
Presiden lantas meminta pendapat ihwal pemberian abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti Hasto Kristiyanto. Setelah teryakinkan, Presiden memerintahkan untuk segera memproses permohonan tersebut.
“Presiden mencermati dinamika di masyarakat soal vonis Tom Lembong dan Hasto. Artinya Presiden mendengar suara masyarakat sipil yang menginginkan Presiden turun tangan”, ungkap Dasco saat dikonfirmasi.
Pertemuan dengan Megawati berlangsung kurang lebih selama satu jam.
Dasco dan Mensesneg Prasetyo Hadi kembali terbang ke Jakarta dan langsung menggelar rapat konsultasi dengan delapan fraksi di Senayan untuk membahas surat usulan permohonan abolisi dan amnesti dari Presiden.
Selepas itu, seluruh perwakilan fraksi bersama Pemerintah mengumumkan bahwa DPR menyetujui permohonan abolisi terhadap Tom Lembong dan amnesti Hasto Kristiyanto.