Pusat Penelitian Terkait dengan Mossad Israel Hancur oleh Serangan Iran

Api yang membara membakar bangunan dari Institut Sains Weizmann. Foto: Press TV

Pusat Penelitian Terkait dengan Mossad Israel Hancur oleh Serangan Iran

Fajar Nugraha • 18 June 2025 06:42

Tel Aviv: Serangan rudal Iran telah menghancurkan Institut Sains Weizmann yang terkenal, yang terletak di kota Rehovot, sebelah selatan Tel Aviv, Israel. Serangan rudal Iran itu membuatnya menjadi reruntuhan yang membara.

“Institut yang dulunya merupakan pilar kolaborasi ilmiah dan militer rezim Zionis, yang memiliki hubungan dekat dengan badan mata-mata Israel Mossad, kini tidak berfungsi dan hancur,” sebut laporan Press TV, Rabu 18 Juni 2025.

Institut Weizmann yang telah lama dianggap sebagai salah satu pusat ilmiah paling terkemuka dari rezim Israel, mempertahankan hubungan yang erat dengan militer Israel dan badan intelijen Mossad.
 

Baca: Iran Tegaskan Serangan Balasan Adalah Hak Membela Diri yang Sah.


Kemitraannya meluas ke Elbit Systems, produsen senjata terkemuka rezim tersebut dengan cabang di seluruh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sekitarnya.

Menurut media Israel, serangan presisi -,yang diluncurkan Sabtu dini hari,- ”jauh dari kebetulan." Serangan itu menargetkan pusat penelitian mutakhir yang terkait dengan kompleks industri-militer rezim tersebut, termasuk bidang-bidang seperti fisika, bioteknologi, dan kecerdasan buatan.

Kehancuran itu digambarkan oleh para ahli Israel sebagai "bencana besar."

Laboratorium dan seluruh bangunan hancur berantakan. Instrumen yang sensitif, bahan biologis yang langka, dan penelitian perintis selama puluhan tahun telah musnah. Apa yang dulunya merupakan kebanggaan ilmiah rezim itu kini telah berubah menjadi abu dan puing-puing, para ahli mengakui.

Gambar-gambar yang beredar setelah kejadian menunjukkan bangunan hangus, jendela pecah, kabel kusut tergantung di langit-langit yang runtuh, dan banjir pemadam kebakaran mengubah halaman lembaga menjadi kolam reruntuhan.

Besarnya serangan sebenarnya mulai terlihat ketika para ilmuwan dan peneliti yang terkejut mulai berbicara tentang kerugian besar dan tak terelakkan yang mereka alami.

"Dalam waktu kurang dari 15 menit, saya melihat gambar api yang membakar laboratorium yang telah menjadi rumah kedua saya selama 22 tahun. Tiga lantai runtuh. Tidak ada yang tersisa — tidak ada data, tidak ada gambar, tidak ada catatan, tidak ada sejarah," kata Profesor Eldad Tzahor, menggambarkan kehancuran laboratoriumnya.

Tzahor menekankan besarnya kerugian, dengan mengatakan bahwa kerugiannya bukan hanya peralatan, tetapi juga penghancuran arsip ilmiah yang terkait dengan ambisi teknologi rezim Zionis.

Di antara yang paling terpukul adalah departemen ilmu komputer, tempat laboratorium Profesor Eran Segal -,pemimpin global dalam penelitian medis berbasis AI,- hancur total.

Timnya yang beranggotakan 50 orang bergegas untuk memulihkan ribuan sampel biologis penting dari lemari pendingin yang sangat dingin, tetapi banjir menyebabkan sebagian besarnya rusak parah.

Peralatan yang bernilai jutaan sekarang dianggap tidak dapat diperbaiki lagi.

“Bukan hanya perangkat mahal yang hilang. Namun, keahlian yang terkumpul selama puluhan tahun dan sistem ilmiah yang dikalibrasi dengan cermat — penelitian selama beberapa generasi, lenyap,” kata Profesor Sharieal Fleishman dari Departemen Biokimia.

Peneliti kawakan Profesor Oren Schuldiner melukiskan gambaran yang menghantui: "Seolah-olah laboratorium kami menguap. Pekerjaan selama bertahun-tahun -,perpustakaan DNA unik, sel induk, strain lalat hasil rekayasa genetika,- semuanya lenyap dalam sekejap. Ini adalah hasil dari malam-malam tanpa tidur yang tak terhitung jumlahnya oleh para mahasiswa kami."

Dalam momen introspeksi yang serius, Schuldiner mengajukan pertanyaan tentang masa depan entitas Zionis di tengah operasi pembalasan Iran. "Ini bukan hanya tentang Iran. Ini juga tentang ketidakpastian mendalam seputar masa depan Israel,” ujar Schuldiner.

Serangan terhadap Institut Weizmann terjadi sebagai bagian dari Operasi True Promise II, yang diluncurkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada hari Jumat, beberapa jam setelah rezim Israel membunuh beberapa komandan militer senior Iran, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)