Israel Terima Jenazah Dua Sandera Tambahan dari Hamas di Gaza

Tel Aviv: Pemerintah Israel mengumumkan pada Minggu, 19 Oktober 2025, bahwa pihaknya telah menerima jenazah dua sandera tambahan yang diserahkan kelompok Hamas di Gaza, dalam kerangka kesepakatan gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS).

“Israel telah menerima, melalui Palang Merah, jenazah dua sandera yang dikembalikan kepada pasukan keamanan Israel di Gaza,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel.

Mengutip dari Asharq al-Awsat, jenazah keduanya akan dibawa ke pusat analisis medis di Israel untuk proses identifikasi.

Sebelumnya pada Sabtu, Israel menyatakan bahwa satu-satunya pintu masuk Gaza ke dunia luar, yaitu perlintasan Rafah, akan tetap ditutup “hingga pemberitahuan lebih lanjut.”

Langkah ini dikaitkan dengan penyerahan jenazah oleh Hamas. Padahal, pada Kamis lalu, Israel sempat menyebut bahwa perlintasan itu kemungkinan akan dibuka kembali pada Minggu.

Hamas hingga kini telah menyerahkan 12 dari total 28 jenazah sandera di Gaza. Proses penyerahan ini menjadi bagian penting dari gencatan senjata yang telah berlangsung selama sepekan, dengan tujuan mengakhiri dua tahun perang.

Kelompok tersebut mengklaim bahwa kehancuran di Gaza dan kendali militer Israel atas sejumlah wilayah menjadi faktor yang memperlambat penyerahan jenazah.

Pernyataan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai penutupan perlintasan Rafah disampaikan tak lama setelah Kedutaan Palestina di Mesir mengumumkan bahwa perlintasan tersebut akan dibuka kembali pada Senin untuk warga yang ingin kembali ke Gaza. Hamas menyebut keputusan Netanyahu itu sebagai bentuk pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Baca juga:  Israel Terima Jenazah Sandera ke-10 di Tengah Kendala Teknis Hamas