Ilustrasi. Medcom
Candra Yuri Nuralam • 24 July 2023 19:05
Jakarta: Kasus dugaan korupsi pembangunan toilet mewah pada sekolah di Kabupaten Bekasi semakin dekat untuk naik ke penyidikan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyusun tim penyidikan.
"Kita sedang membentuk timnya," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juli 2023.
Asep menjelaskan pihaknya tidak bisa sembarangan mengusut kasus ini. Sebab, toilet yang diduga dikorupsi tersebar di 488 titik.
Setiap toilet yang dibikin permasalahannya berbeda. Sehingga, KPK tidak bisa menyamaratakan setiap sekolah.
"Misalnya, satu toilet ada yang kekurangannya di bagian lantainya, yang lain di bagian kelengkapan lain, di sini satu persatu kita pastikan, seperti itu," ucap Asep.
KPK berjanji bakal mengumumkan perkembangan kasus ini jika sudah rampung. Lembaga Antirasuah sudah meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung kerugian negara.
"Tentu, kita sudah komunikasi dengan BPKP untuk menghitung kerugian keuangan negara," ujar Asep.
Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun 488 toilet untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Total dana proyek ini mencapai Rp96,8 miliar.
Dari angka itu, tiap sekolah dapat jatah Rp198,5 juta untuk pembangunan toilet. Angka ini sempat mengejutkan publik beberapa waktu lalu.