Ilustrasi Kompleks DPR. Foto: Metro TV/Fachri
M Sholahadhin Azhar • 2 December 2025 23:39
Jakarta: Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto meminta semua pihak untuk tidak saling melempar tanggung jawab dan saling menyalahkan terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Panggah menegaskan yang dibutuhkan masyarakat sekarang adalah proses penanganan dan langkah-langkah pencegahan secara komprehensif, agar meminimalisasi terjadinya bencana banjir dan longsor pada masa depan.
"Tidak perlu salah lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan, yang terpenting kita harus dalam kesadaran hidup di wilayah rawan bencana, untuk diantisipasi dengan pembenahan menyeluruh terhadap pencegahan potensi bencana baik banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, gempa, dan lain-lain," kata Panggah dikutip dari Antara, Selasa, 2 Desember 2025.
Ia menilai bencana longsor dan banjir yang terjadi di sejumlah lokasi, salah satu faktor penyebabnya ialah penggundulan hutan, ditambah dengan faktor tingginya curah hujan.
"Bencana banjir ini salah satunya akibat penggundulan hutan, tutupan, selain karena curah hujan yang ekstrem, misalnya, sebagai contoh hutan di Jawa seluas kurang lebih 2,4 juta hektare, di mana saat ini separuh dari luasan itu sudah menjadi lahan terbuka, dan ini akibat dari akumulasi permasalahan pada masa lalu yang tidak kunjung diselesaikan secara komprehensif dan menyeluruh," ujar Panggah.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto. Foto: Antara
Legislator dari Jawa Tengah ini mengharapkan bencana harus dijadikan momentum untuk introspeksi dan mengevaluasi secara menyeluruhi serta merumuskan langkah-langkah strategis kebijakan tata kelola kehutanan, serta sumber daya alam lainnya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Harus dijadikan momentum kita semua untuk introspeksi dan evaluasi secara menyeluruh kebijakan pembangunan yang memiliki orientasi keberlanjutan, yang ramah lingkungan untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita ke depan," tutur Panggah.