Saham AS Ditutup Bervariasi Setelah Data Pengangguran AS Keluar

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

Saham AS Ditutup Bervariasi Setelah Data Pengangguran AS Keluar

Annisa Ayu Artanti • 25 October 2024 07:59

New York: Saham-saham AS berakhir bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB) imbas kenaikan saham Tesla.
 
Sementara Dow memperpanjang penurunannya karena melesetnya pendapatan IBM sehingga membebani indeks.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 25 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 140,59 poin, atau 0,33 persen, menjadi 42.374,36.
 
Indeks S&P 500 bertambah 12,44 poin, atau 0,21 persen, menjadi 5.809,86, dan menghentikan penurunan selama tiga hari.
 
Sedangkan indeks Komposit Nasdaq meningkat 138,83 poin, atau 0,76 persen, menjadi 18.415,49.
 
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir merah, dengan sektor material dan industri memimpin pelemahan dengan kehilangan 1,42 persen dan 0,71 persen.
 
Sementara itu, sektor consumer discretionary dan layanan komunikasi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 3,24 persen dan 0,24 persen.
 
Baca juga: 

Indeks Saham Wall Street Lesu Jelang Pemilu AS


Ilustrasi. Foto: Freepik

Data pengangguran AS

Dalam data ekonomi, jumlah klaim pengangguran di Amerika Serikat secara tidak terduga turun menjadi 227 ribu minggu lalu, turun dari 242 ribu yang direvisi naik pada minggu sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja pada Kamis.
 
Data ini dipengaruhi oleh volatilitas di negara-negara bagian yang baru-baru ini terkena dampak badai.

Saham Tesla melonjak

Tesla melonjak hampir 22 persen, menjadi saham dengan kinerja terbaik di S&P 500 setelah melaporkan hasil kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi analis.
 
Ini menandai hari terbaik Tesla sejak 2013, karena para investor menyambut baik perkiraan CEO Elon Musk bahwa penjualan mobil listrik dapat tumbuh 20 persen hingga 30 persen tahun depan.
 
Pada sisi negatifnya, IBM menyeret Dow, jatuh lebih dari enam persen setelah meleset dari estimasi pendapatan konsultan, sementara Boeing turun 1,2 persen karena para pekerja mesinnya menolak kontrak tenaga kerja yang baru.
 
Sejauh ini, sekitar 160 perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan, namun pertumbuhan secara keseluruhan masih kurang menggembirakan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)