NEWSTICKER

PEMILUPEDIA: Pengertian Coattail Effect di Pemilu Serentak

Ilustrasi pemilu/Medcom.id.

PEMILUPEDIA: Pengertian Coattail Effect di Pemilu Serentak

Muhammad Syahrul Ramadhan • 9 October 2023 16:05

Jakarta: Coattail effect atau efek ekor jas bukan istilah yang asing dalam politik nasional. Simak penjelasan efek ekor jas selengkapnya di artikel ini.

Coattail Effect Adalah

Dikutip dari laman DPR RI, definisi efek ekor jas menurut Golder, Hicker, dan Stoll adalah korelasi dari efek pemilihan presiden atas konfigurasi suara dalam parlemen. Secara luas Coattail effect ini juga dimaknai sebagai efek ikutan dari seorang tokoh atau figur yang memberikan limpahan insentif elektoral kepada para kontestan Pemilu lainnya, utamanya dalam satu partai politik.

Dilansir dari Polyas, coattail effect menggambarkan fenomena seorang calon presiden atau pimpinan partai politik yang populer mampu menarik suara calon lain di partainya. Pemilu di Amerika Serikat sering menunjukkan bukti efek ekor jas.

Keterpilihan presiden terbukti mendongkrak jumlah kursi kongres yang didapatkan pendukung kandidat presiden tersebut.

Dalam konteks politik Indonesia, seperti dalam laporan Perludem efek ekor jas ini tidak bisa bekerja maksimal. Ini karena sistem proporsional terbuka dan multi partai dalam desain pemilu serentak yang problematik.

"Coattail effect dan political efficacy hanya mungkin bekerja pada sebuah sistem pemilihan yang tidak memberikan alternatif pilihan terlalu banyak," ujarnya.

Dijelaskan dalam laporan tersebut, pemilih tidak otomatis memilih calon presiden yang didukung partai atau calon anggota legislatif yang dipilihnya. Pemilih memilih calon presiden dari koalisi tertentu dan memilih calon anggota legislatif dari partai yang bernaung dalam koalisi berbeda.

Perludem mencatat partai pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin meraup suara 62,01 persen. Sementara hasil Pilpres, 55,5 persen. Selisih antara Pilpres dan Pileg tercatat 6,51 persen.

Kemudian pasangan Prabowo-Sandiaga Uno mendapatkan suara 44,5 persen. Total koalisi partai pengusung meraup 37,98 persen. Selisih antara Pilpres dan Pileg tercatat 6,52 persen.

Seperti diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diusung dan didukung sebanyak 10 partai. Pasangan Prabowo-Sandiaga sebanyak lima partai.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(M Syahrul)