PM Israel desak PBB pindahkan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 14 October 2024 07:11
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak PBB untuk menarik pasukan penjaga perdamaiannya dari Lebanon. Ia beralasan mereka menjadi "perisai manusia" dan "sandera Hizbullah".
Perdana Menteri Israel mengatakan, dia telah meminta penarikan pasukan itu "berulang kali" dan "berulang kali ditolak". Sementara itu, PBB mengatakan tank-tank Israel menerobos gerbang salah satu pangkalannya pada Minggu pagi, meminta agar lampu dimatikan.
PBB menambahkan bahwa kehadiran Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di wilayah yang menjadi kewajibannya untuk memenuhi mandat "membahayakan pasukan penjaga perdamaian".
PBB menegaskan, menerobos dan memasuki posisi PBB merupakan "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional". Namun, Israel membela insiden itu dengan mengatakan bahwa salah satu tank mereka mencoba mengevakuasi tentara yang terluka "saat masih diserang" dan "mundur beberapa meter ke pos UNIFIL".
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, IDF mengatakan bahwa tank itu meninggalkan pos tersebut setelah "tembakan musuh berhenti, dan setelah evakuasi tentara yang terluka".
IDF mengklaim, mereka menggunakan "tirai asap" untuk memberikan perlindungan bagi evakuasi tentara yang terluka dan tidak ada bahaya yang mengancam pasukan UNIFIL selama insiden tersebut.
Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) yang beranggotakan 10.000 orang telah beroperasi di sana sejak 1978, menyusul invasi Israel.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL bertugas menjaga ketenangan dan mengurangi ketegangan di sepanjang "garis biru" yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Sebanyak lima pasukan penjaga perdamaian telah terluka selama konflik Israel dengan Hizbullah sejak Kamis.
Netanyahu mengatakan dia mengajukan banding "langsung" kepada sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres.
"Sudah waktunya bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan dari daerah pertempuran," kata Netanyahu, dilansir dari Sky News, Senin, 14 Oktober 2024.
“IDF telah berulang kali meminta hal ini, dan telah berulang kali ditolak, semuanya ditujukan untuk menyediakan perisai manusia bagi teroris Hizbullah. Ini membahayakan mereka dan nyawa prajurit kami,” kata Netanyahu.
UNIFIL mengatakan, pasukan penjaga perdamaiannya melaporkan adanya tembakan pagi ini, tidak jauh dari pangkalan mereka. "Tembakan itu mengeluarkan asap," tambah UNIFIL.
"Sebanyak 15 pasukan penjaga perdamaian menderita efek, termasuk iritasi kulit dan reaksi gastrointestinal, setelah asap memasuki kamp. Pasukan penjaga perdamaian sedang menerima perawatan," kata pasukan penjaga perdamaian.
UNIFIL juga mengklaim tentara IDF "menghentikan pergerakan logistik UNIFIL yang kritis di dekat Meiss ej Jebel, dan menghalanginya lewat".
Netanyahu mengatakan IDF menyesalkan cedera yang dialami tentara UNIFIL dan akan melakukan segala daya untuk mencegah cedera ini.
“Cara sederhana dan jelas untuk memastikan hasil seperti itu adalah dengan mengeluarkan mereka dari zona bahaya,” tambah Netanyahu.
Menanggapi kritik atas tindakan Israel oleh Perdana Menteri Italia Georgio Melloni, Netanyahu menegaskan kembali di X bahwa ia menyesalkan "kerugian apa pun yang terjadi pada personel UNIFIL. Namun, kata Netanyahu, waktunya telah tiba untuk menarik pasukan UNIFIL.
Hizbullah membantah tuduhan Israel bahwa mereka memperlakukan pasukan penjaga perdamaian sebagai sandera.
Sementara itu, orang-orang di 21 desa Lebanon telah diperintahkan oleh IDF untuk segera mengungsi.
Penduduk telah diberitahu untuk tidak menuju ke selatan, tetapi pindah ke utara Sungai Awali.
"IDF tidak bermaksud menyakiti Anda," kata juru bicara militer Israel Avichay Adraee.
"Untuk memastikan keselamatan Anda sendiri, Anda harus mengungsi tanpa penundaan,” seru Adraee.
Adraee menuturkan, pasukan Israel terus mengambil tindakan terhadap Hizbullah.
"Siapa pun yang berada di dekat elemen, fasilitas, atau senjata Hizbullah membahayakan nyawanya," kata Adraee.
IDF mengatakan bahwa selama seminggu terakhir, mereka telah mengidentifikasi puluhan terowongan di medan pegunungan yang kasar yang mengarah ke infrastruktur bawah tanah, lokasi pertempuran, dan pos Hizbullah yang digunakan untuk melakukan serangan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa lebih dari 100 pejuang telah ‘dihilangkan’ dan infrastruktur teroris termasuk terowongan ditemukan dan dihancurkan. Lebih dari 50 peluncur roket dan lebih dari 60 pos komando Hizbullah juga telah dihancurkan.
Baca juga: Netanyahu Desak PBB Evakuasi Penjaga Perdamaian dari Zona Perang di Lebanon