Membandel, Pak Ogah dan Jukir Liar di Jakpus Diancam Diseret ke Pengadilan

Satpol PP Sawah Besar tengah mendata pak ogah dan jukir liar. Foto: Medcom/Christian.

Membandel, Pak Ogah dan Jukir Liar di Jakpus Diancam Diseret ke Pengadilan

Medcom • 12 August 2024 14:45

Jakarta: Sebanyak delapan pak ogah atau juru parkir (jukir) liar di enam wilayah Kecamatan Sawah Besar dibekuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Sawah Besar. Mereka didata dan diminta membuat surat pernyataan. 

“Penertiban ini kita jaring delapan pak ogah. Semuanya diamankan dan didata petugas untuk membuat surat pernyatan bahwa mereka tidak lagi jadi pak ogah,” ucap Kepala Satpol PP Kecamatan Sawah Besar, Darwis Silitonga, saat diwawancari di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin 12 Agustus 2024.

Darwis mengatakan bahwa pihaknya sudah mengingatkan agar mereka tidak menjadi pak ogah dan jukir liar. Namun, mereka dinilai membandel.

Satpol PP mengancam mereka. Jika tetap menjadi pak ogah dan jukir liar, mereka akan dibawa ke pengadilan.
 

Baca juga: Ratusan Pedagang di Jalan Sadar Gambir Ditertibkan Satpol PP

“Kalau mereka tertangkap lagi maka mereka akan menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) sesusai dengan aturan yang berlaku,” sebut dia.

Keberadaan pak ogah dinilai mengganggu. Sebab, kerap menimbulkan kemacetan.

“Jadi mereka itu buat macet lalu lintas. Semakin macet mereka berharap uang kepada pengendara karena mereka mengatur lalu lintas terhadap pengendara yang hendak memutar. Jadi modus mereka seperti itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhamad Iswahyudin, mengatakan dirinya diamankan petugas karena dianggap sebagai juru parkir liar atau pak ogah. Dirinya juga pernah mendapat peringatan dari petugas Satpol PP Kecamatan Sawah Besar agar tidak menjadi pak ogah.

“Saya jarang jadi pak ogah. Ini hasil dari pak ogah saya berikan kepada orang tua untuk membelikan beras,” kata Iswahyudin.

Iswahyudin mengatakan dirinya sulit mendapatkan pekerjannya karena hanya lulusan SMP. Dirinya berharap pemerintah bisa memberikan dirinya pekerjaan karena kesulitan dapat kerja.

“Saya mau kerja, dan saya tidak mau jadi jukir seperti ini. Tapi bagaimana ya orang saya susah dapat kerja,” ujar dia. (Medcom/Christian)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)