Mahkamah Konstitusi. Dok Medcom.id
Candra Yuri Nuralam • 15 April 2024 21:33
Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diminta fokus dalam sengketa pemilihan legislatif (pileg) di Mahkamah Konstitusi (MK). PPP diminta tak terlena, meski salah satu Hakim Konstitusi, yakni Arsul Sani, adalah mantan kader.
"PPP jangan sampai menggantungkan nasib pada pertolongan Arsul," kata Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari dalam diskusi virtual yang dikutip Senin, 15 April 2024.
PPP, kata dia, harus percaya melalui data serta bukti-bukti yang akan diajukan ke MK. Sholeh melihat perlunya MK untuk menangani sengketa dengan profesional.
"Apalagi, saat ini MK telah mendapatkan badai ketidakpercayaan dari masyarakat setelah ketua sebelumnya terkena sanksi etik," kata dia.
Sholeh menilai langkah Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggugat hasil pileg ke MK sudah tepat. Tinggal sejauh mana dukungan kader lainnya dalam memberikan data yang dibutuhkan buat meyakinkan majelis hakim MK.
"Selain data-data yang lengkap, kekompakan seluruh elite dan kader juga sangat diperlukan. Harus tetap berjamaah di bawah koordinasi imam, yakni Plt Ketum Mardiono," terangnya.
Baca juga: PDIP Harap Prabowo Bantu PPP Lolos ke Parlemen |