Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 28 March 2024 09:36
Tokyo:
Dolar AS mendapat dorongan terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Kamis.
Penguatan mata uang negeri Paman Sam itu karena seorang pejabat Federal Reserve mengatakan ia tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga di tengah inflasi yang tinggi.
Selain itu, penguatan dolar AS dipicu sikap para pedagang bersiap-siap untuk data ekonomi utama.
Melansir
Channel News Asia, Kamis, 28 Maret 2024, indeks dolar, sebuah ukuran
greenback terhadap mata uang-mata uang utama lainnya, bergerak naik dan bertahan hampir tidak berubah di 104,41. Indeks ini telah naik sekitar tiga persen pada 2024.
Berbicara pada akhir jam perdagangan AS pada Rabu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan data inflasi yang mengecewakan baru-baru ini menegaskan alasan bagi bank sentral AS untuk menunda pemangkasan target suku bunga jangka pendek.
"Tidak ada terburu-buru untuk memangkas suku bunga saat ini," kata Waller dalam sebuah pidato yang dipersiapkan untuk disampaikan di depan pertemuan Economic Club of New York.
Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga pertama yang akan terjadi pada pertemuan Fed bulan Juni telah sedikit berkurang, saat ini dengan peluang 60 persen dibandingkan dengan 67 persen sekitar waktu ini minggu lalu, menurut alat CME FedWatch.
The Fed waspadai inflasi lebih tinggi
Analis Pasar Keuangan Senior Capital.com, Kyle Rodda menilai, pidato Waller merupakan petunjuk The Fed lebih mewaspadai inflasi yang lebih tinggi, bahkan mungkin akselerasi kembali dalam pertumbuhan harga.
Meskipun bank sentral telah mengisyaratkan kesediaan untuk melihat beberapa guncangan di sepanjang jalan sampai batas tertentu, Rodda melihat kasus penurunan suku bunga telah melemah.
"Angka inflasi yang kuat besok dapat mempertanyakan apakah harga pasar untuk tiga kali pemangkasan di 2024 dapat dibenarkan," sambung dia.
Para pedagang menunggu angka inflasi inti AS yang akan dirilis pada hari Jumat, menyusul lonjakan yang lebih besar dari perkiraan dalam pesanan barang tahan lama AS pada hari Selasa yang telah mendorong dolar terhadap yen.
Greenback mencapai 151,975 yen pada hari Rabu, level terkuat terhadap yen sejak pertengahan 1990.
Yen sedikit menguat setelah pihak berwenang Jepang mengadakan pertemuan pada hari Rabu mengenai pelemahan mata uang tersebut. Diplomat mata uang utama Masato Kanda mengatakan bahwa ia tidak akan mengesampingkan langkah apa pun untuk merespons pergerakan valuta asing yang tidak teratur.
Di tempat lain, euro turun 0,11 persen pada USD1,0814. Sterling turun 0,17 persen menjadi USD1,2616. Dalam mata uang kripto, bitcoin terakhir naik 1,14 persen menjadi USD69.648,86.