Apel dan doa bersama bertajuk “Potensi Masyarakat Jawa Timur untuk Negeri” di Surabaya. (Metrotvnews.com/Amal)
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusifitas daerah pasca-serangkaian aksi anarkis yang terjadi di sejumlah wilayah Jatim. Seruan itu disampaikan Khofifah dalam apel dan doa bersama bertajuk “Potensi Masyarakat Jawa Timur untuk Negeri” di Surabaya.
“Acara ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi momentum penting untuk meneguhkan komitmen kita bersama menjaga Jawa Timur tetap aman, damai, dan kondusif,” kata Khofifah, saat mengikuti apel dan doa bersama di Mapolda Jatim, Selasa, 2 September 2025.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 100.3.4.3/013.1/2025 tentang peningkatan upaya pencegahan gangguan keamanan, ketertiban umum, dan ketenteraman masyarakat.
“SE ini ditujukan kepada seluruh bupati dan wali kota se-Jawa Timur. Kami instruksikan langkah-langkah strategis untuk mencegah peristiwa yang tidak diinginkan,” ujar Khofifah.
Ada beberapa langkah yang ditekankan dalam SE itu, antara lain penguatan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, instansi terkait, dan elemen masyarakat. Pengamanan objek vital dan fasilitas umum. Lalu, pencegahan keterlibatan pelajar dalam aksi melanggar hukum, dan menghidupkan kembali program Kampung Tangguh dan Kampung Merah Putih sebagai benteng pertahanan sosial.
Khofifah mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga lembaga adat untuk menjaga kerukunan dan mengedepankan persatuan. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, terutama oleh informasi menyesatkan yang beredar di media sosial.
“Saya minta masyarakat berhati-hati terhadap hoaks. Contohnya, dua hari lalu sempat beredar isu penyerangan rumah dinas gubernur. Banyak yang menghubungi saya untuk memastikan keamanan, dan saya tegaskan insyaallah aman karena TNI-Polri bekerja keras menjaga Jawa Timur,” kata Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyoroti peran penting orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka. Pasalnya, aparat menemukan sejumlah pelaku anarkis berasal dari kalangan pelajar, bahkan ada yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Saya mohon orang tua proaktif menjaga putra-putrinya. Jangan sampai mereka ikut terbawa arus informasi dan aksi yang menyesatkan,” ujar Khofifah.
Khofifah juga memberikan apresiasi kepada Polda Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya, Kostrad, dan Korps Marinir atas kolaborasi menjaga keamanan bersama masyarakat. "Sinergi ini adalah pondasi utama untuk menciptakan Jawa Timur yang aman, tertib, dan damai. Mari kita selalu waspada, peka terhadap lingkungan, dan segera melaporkan potensi gangguan sejak dini,” pungkas Khofifah.