Sosok pria berjaket Ojol viral di media sosial diduga pembakar Gedung Grahadi. (tangkapan layar/Istimewa)
Surabaya: Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur tengah menelusuri keberadaan seorang pria dengan jaket ojek online (ojol) yang viral di media sosial. Pria tersebut dikaitkan dengan peristiwa kebakaran Gedung Negara Grahadi saat aksi demonstrasi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.
Dalam foto yang beredar, pria tersebut tampak mengenakan jaket ojol, helm hitam, celana panjang, tas ransel, dan sepatu necis. Warganet menduga pria itu terlibat dalam aksi pembakaran, namun kepolisian belum memastikan kebenarannya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan pihaknya telah menerima informasi tersebut dan segera melakukan pendalaman. "Terima kasih informasinya. Secepatnya akan kita dalami kebenarannya,” kata Jules, Selasa, 2 September 2025.
Polisi Buru Pembakar Gedung Negara Grahadi
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Heriwiyanto, menegaskan pihaknya kini fokus memburu pelaku pembakaran Gedung Grahadi. Tim Inafis dan Reskrim telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Kami sudah menetapkan status quo di gedung ini. Proses penyidikan berjalan, termasuk mengungkap siapa saja pelaku pembakaran,” kata Edy.
Menurutnya, tindakan pembakaran Gedung Negara Grahadi masuk kategori pidana berat karena disertai unsur kesengajaan dan kerusakan fasilitas negara. Aksi anarkis tersebut mengakibatkan ruang kerja Wakil Gubernur Jatim, Biro Umum, Biro Protokol, serta ruang kerja wartawan rusak parah. Selain itu, polisi juga menemukan indikasi penjarahan di sejumlah ruangan.
"Ada indikasi kuat ini tindakan melanggar hukum dan dilakukan secara terencana,” ujar Edy.
Seperti diketahui, kebakaran hebat melanda Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, pada Sabtu malam. Api bermula setelah sekelompok orang menjebol pintu sisi barat gedung, kemudian merembet ke ruang kerja Wakil Gubernur dan melahap sebagian besar area gedung bagian barat. Hingga kini, aparat masih mengusut dalang dan motif aksi tersebut.