Stok Elpiji Jakarta Diharapkan Aman saat Ramadan

Anggota DPRD Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth/Istimewa

Stok Elpiji Jakarta Diharapkan Aman saat Ramadan

Kautsar Widya Prabowo • 12 February 2025 18:44

Jakarta: Kasus kelangkaan gas elpiji 3 kg diharapkan tak terjadi di Jakarta saat Ramadan. Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth.

"Saya ingin memastikan di bulan Ramadan nanti tidak ada masalah lagi," kata Kenneth di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2025.

Hal tersebut diungkap Kenneth saat menggelar sidak di Pangkalan Gas Elpiji di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Kenneth mengungkapkan saat ini stok gas elpiji 3 Kg terpantau masih aman. Namun, dia berharap pangkalan elpiji di Jakarta lebih selektif untuk melayani pembeli.

Pasalnya, kata dia, tak dilakukan verifikasi, stok gas elpiji dikhawatirkan bakal menipis jelang Ramadan. Dia pun mengusulkan agar pangkalan elpiji di Jakarta memastikan pembeli gas elpiji benar-benar ber-KTP Jakarta.

"Tadi saya temukan mungkin dari pengecernya masih belum paham ya. Kalau menjual ke masyarakat dipastikan harus mempunyai KTP Jakarta," ungkapnya.
 

Baca juga: 

Pemprov Jakarta Masih Kaji Pembelian Gas Elpiji 3 Kg Pakai QR Code



Selain itu, Kenneth mendorong agar semua pihak memberi edukasi ke masyarakat agar tak melakukan panic buying gas elpiji 3 kg. Sehingga, perlu pengawasan ketat.

"Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengawasan ketat dari pemerintah dan aparat penegak hukum terhadap rantai distribusi elpiji 3 kg," kata dia.

Kenneth meminta aparat penegak hukum lebih tegas oknum yang terbukti melakukan penyelewengan serta menimbun gas elpiji 3 kg. Pelaku penyelewengan gas elpiji 3 kg dapat dijerat Pasal 55 UURI Nomor 22 tahun 2001 tentang Migas, sebagaimana diubah dalam Pasal 55 UURI Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.

"Masyarakat diimbau untuk membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi, dan melaporkan jika menemukan indikasi penimbunan atau penjualan dengan harga tidak wajar," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)