Ekonomi Dunia Lagi Seret, Badai PHK Gak Cuma di Indonesia

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam. MI/Naufal Zuhdi

Ekonomi Dunia Lagi Seret, Badai PHK Gak Cuma di Indonesia

Naufal Zuhdi • 30 July 2025 21:52

Jakarta: Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyatakan bahwa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan seluruh negara.

"Ya memang kalau soal PHK sekarang di negara manapun PHK karena ekonomi dunia (sedang) menciut. Memang dalam waktu tertentu ini ekonomi akan tertekan. Jadi PHK akan jadi mana-mana bukan saja di Indonesia di semua negara juga," kata Bob saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Rabu, 30 Juli 2025.

Lebih lanjut, Bob menyampaikan Youth Unemployment di Tiongkok sudah tercatat di angka 20 hingga 30 persen. Bahkan, sambung dia, Singapura saat ini telah mengurangi tenaga kerja di sektor perbankan karena adanya digital transformasi.

"Jadi PHK terjadi di mana-mana. Persoalannya bagaimana orang setelah PHK bisa dapat kerja lagi, kadang-kadang kita ribut PHK-nya tapi kita lupa bagaimana create employment. Jadi intinya kalau PHK 10, kita harus bikin employment 15," sebut dia.
 

Baca juga: 

5 Cara Jenius Hadapi PHK di Tengah Ketidakpastian Ekonomi



(Ilustrasi PHK. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Relaksasi kebijakan untuk buka lapangan kerja

Oleh karena itu, Bob meminta agar pemerintah segera menciptakan lapangan kerja. Di sisi lain, ia juga meminta agar pemerintah bisa memberikan relaksasi di sektor-sektor tertentu yang memiliki nilai elastisitas tinggi sehingga bisa meningkatkan revenue pemerintah.

"Karena waktu covid-19 itu pernah diterapin di sektor otomotif, begitu dikasih relaksasi penjualan meningkat, malah revenue pemerintah naik," ungkapnya.

Bob juga menyampaikan bahwa pemerintah mesti bisa menjaga nilai tukar rupiah untuk bisa mencegah terjadinya PHK sebagai dampak dari tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Amerika Serikat.

"Dampak Trump itu jangan kita lihat PHKnya dulu, tapi yang kita harus waspadai currency rupiah kita. Nah sepanjang nanti dampak implementasi (tarif) Trump diterapin rupiah kita masih bisa terjaga, mungkin kita akan terhindar dari PHK besar-besaran," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)