Pemandangan salah satu sudut kota London, Inggris. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 February 2025 20:09
London: Pemerintah Inggris pada hari Rabu ini, 5 Februari 2025, menegaskan kembali bahwa akhir yang langgeng dari konflik Israel-Palestina "hanya" dapat dicapai melalui Solusi Dua Negara (Two-State Solution).
Menurut pandangan London, warga sipil Palestina telah mengalami "mimpi buruk yang nyata sejak 14 bulan terakhir," kata Menteri Lingkungan Inggris Steve Reed kepada Sky News.
Ketika ditanya mengenai rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk "mengambil alih" Gaza, Reed menggarisbawahi bahwa warga Palestina perlu dapat pulang ke rumah dan membangun kembali kehidupan mereka.
"Mereka akan membutuhkan banyak sekali dukungan dari masyarakat internasional untuk melakukan itu," kata Reed.
Trump memicu kegemparan dengan menyarankan agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke Yordania dan Mesir, menyebut daerah kantong itu lebih mirip "lokasi pembongkaran" setelah perang Israel yang menghancurkan.
Pertemuan tingkat menteri Arab yang dihadiri enam negara di Kairo pada hari Sabtu dengan tegas menolak pemindahan warga Palestina dari Gaza dan kembali menyerukan penerapan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Pada hari Selasa, Trump mengatakan dalam konferensi pers di Washington dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS "akan mengambil alih" Gaza setelah memindahkan warga Palestina ke tempat lain.