Basilika Santo Petrus di Vatikan. (EPA-EFE/ETTORE FERRARI)
Jakarta: Vatikan, negara terkecil di dunia, menyimpan misteri tersendiri dalam pengelolaan keuangannya. Meskipun memiliki luas hanya 110 hektare (ha) dengan populasi kurang dari 1.000 jiwa, pengaruh Vatikan dalam dunia finansial tidak dapat dianggap remeh. Mereka memiliki investasi luas di bidang perbankan, real estat, dan perusahaan swasta.
Melansir laman Investopedia, Rabu, 23 April 2025, untuk memahami ekonomi Vatikan yang kompleks, perlu dibedakan antara Kota Vatikan dan Tahta Suci. Tahta Suci merupakan badan pemerintahan negara, sedangkan Kota Vatikan adalah wilayah fisik tempat Tahta Suci berada.
Tahta Suci
Tahta Suci menghasilkan pendapatan dari Peter's Pence, donasi yang diterima dari umat Katolik di seluruh dunia. Selain itu, Tahta Suci juga mendapatkan pendapatan dari bunga dan investasi cadangannya. Investasi Tahta Suci secara historis lebih banyak terfokus pada industri Italia, dengan portofolio tersebar di saham dan obligasi, dengan kepemilikan saham di perusahaan dibatasi di bawah enam persen. Strategi investasi mereka cenderung konservatif, memilih membeli dan menahan saham perusahaan ternama di industri yang kuat. Oleh karena itu, investasi di negara berkembang relatif terbatas.
Investasi Tahta Suci akhir-akhir ini lebih bersifat internasional, terutama dalam mata uang dan obligasi Eropa Barat, dengan beberapa aktivitas di Bursa Saham New York. Tahta Suci juga memiliki investasi di real estat di seluruh dunia, terutama tanah dan gereja.
Namun, ada beberapa investasi yang tidak dilakukan Tahta Suci, seperti investasi di perusahaan yang bertentangan dengan nilai-nilai Gereja, misalnya perusahaan farmasi yang memproduksi alat kontrasepsi. Hal ini mirip dengan strategi investasi berbasis iman yang diterapkan oleh beberapa investor.
(Basilika Santo Petrus di Vatikan menyusul kabat meninggalnya Paus Fransiskus. Foto: The New York Times)
Kota Vatikan
Berbeda dengan Tahta Suci, Kota Vatikan memperoleh pendapatan dari usaha tradisional negara. Dengan tenaga kerja sekitar 4.800 karyawan, kota ini mengandalkan beberapa industri kecil untuk menghasilkan uang. Kota Vatikan, bersama dengan Kapel Sistina, Basilika Santo Petrus, dan museum Vatikan, menarik jutaan wisatawan dan peziarah setiap tahun.
Kota Vatikan mengumpulkan pendapatan melalui tiket masuk museum, tur, perangko dan koin yang sangat dicari, serta penjualan publikasi. Vatikan tidak mengungkapkan berapa banyak uang yang dikumpulkan setiap tahun dari usaha ini.
Bank Vatikan, juga dikenal sebagai Institute for the Works of Religion, merupakan bagian yang paling kontroversial dan kurang dipahami dari keuangan Vatikan. Bank swasta yang berlokasi di Kota Vatikan ini didirikan oleh Paus Pius XII pada 1942. Selama beberapa dekade, bank ini menjadi pusat berbagai skandal dan tuduhan tentang kesalahan manajemen, pencucian uang, dan penipuan.
Pada 2022, Paus Fransiskus mengeluarkan rescript, yang mengklarifikasi bahwa Bank Vatikan, Institute for Works of Religion (IOR), bertanggung jawab secara eksklusif untuk mengelola aset keuangan Tahta Suci dan lembaga terkaitnya. Arahan ini, yang dikeluarkan pada 23 Agustus, mewajibkan transfer semua aset keuangan yang dipegang di luar IOR ke Bank Vatikan dalam waktu 30 hari setelah 1 September 2022.
Paus Fransiskus juga mengeluarkan statuta baru untuk Bank Vatikan pada 2023, yang menyelaraskan peraturan bank dengan konstitusi apostolik 2022. Meskipun statuta baru membuat penyesuaian kecil, beberapa masalah signifikan tidak ditangani. Terutama, statuta tidak menentukan kerangka pengawasan untuk IOR atau Otoritas Informasi Keuangan dan Pengawasan (ASIF) yang mengawasi operasi IOR. Kurangnya kejelasan ini menunjukkan IOR tetap relatif independen dalam reformasi keuangan Vatikan yang lebih luas.
Pengawasan keuangan Vatikan dibagi di antara berbagai entitas. Sekretariat untuk Ekonomi, yang dipimpin oleh seorang kardinal, bertanggung jawab atas masalah keuangan. Dewan Ekonomi, yang terdiri dari para kardinal dan ahli awam, juga mengawasi operasi keuangan. Auditor eksternal, termasuk PricewaterhouseCoopers, meninjau laporan keuangan Vatikan.
Vatikan mendanai kegiatan amal melalui berbagai cara. Donasi, terutama melalui pengumpulan Peter's Pence, merupakan bagian penting dari pendanaan. Selain itu, pendapatan investasi dan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan komersial Vatikan, seperti museumnya, berkontribusi untuk mendukung inisiatif amal.
Vatikan menikmati status bebas pajak di wilayahnya sendiri, tetapi status ini mungkin tidak berlaku untuk individu atau entitas yang terkait dengan Vatikan, tergantung pada hukum setempat. Di banyak negara, gereja, termasuk Vatikan, dibebaskan dari pembayaran pajak.
Vatikan adalah negara terkecil di dunia dengan ekonomi (dan hampir semuanya) yang diselubungi kerahasiaan. Banyak orang berharap Paus Fransiskus dan reformasinya akan memberikan transparansi, dengan harapan inisiatifnya akan mengungkap misteri yang telah menyelubungi keuangan Vatikan selama beberapa dekade. (
Laura Oktaviani Sibarani)