Sebulan Dirawat, Balita Korban Ledakan Sumur Minyak di Blora Meninggal

Titik kebakaran sumur minyak ilegal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Metro TV

Sebulan Dirawat, Balita Korban Ledakan Sumur Minyak di Blora Meninggal

Media Indonesia • 12 September 2025 15:01

Blora: Setelah menjalani perawatan hampur satu bulan, bocah AD, 2, korban kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Sehingga total korban meninggal dalam peristiwa itu menjadi 5 orang.

Kabar duka diterima warga Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Sejak pagi warga telah bersiap-siap untuk segera menyiapkan prosesi pemakaman, setelah ada pemberitahuan bahwa bocah AD berusia 2 tahun meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Sebelumnya 4 orang korban kebakaran sumur minyak yang meninggal dunia, yakni Tanek,60, Sureni,52, Wasini, 50, dan Yeti,30. Kemudian menyusul satu korban lagi AD pada Kamis malam, 11 September yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut akibat luka bakar hingga 70 persen. 

"Mendapat kabar itu kami langsung bersiap melakukan penyambutan dan pemakaman," kata Atmo, salah seorang warga setempat.
 

Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan Sumur Minyak di Blora Bertambah Jadi Empat Orang

Korban AD merupakan korban terakhir dalam peristiwa kebakaran sumur minyak. Wakil Bupati Blora Sri Setyorini secara terpisah membenarkan kabar duka meninggalnya AD. Korban kebakaran sumur minyak ilegal tersebut, sehingga Pemerintah Daerah Blora bersama warga setempat saat ini bersiap untuk melakukan prosesi pemakaman di desa tersebut.

"Kami ikut berduka cita atas meninggalnya anak AD," ujarnya.

Balita AD merupakan salah satu korban kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora diketahui meninggal pukul 19.30 WIB. Sebelum dirawat di rumah sakit di Yogyakarta, korban AD dan sejumlah korban lain sempat dirawat di RSUD Blora, namun karena luka bakar hingga diatas 70 persen dan guna dikakukan perawatan secara intensif selanjutnya dirujuk.

"Saya bersama sejumlah pejabat di Blora sempat menengok ketika masih dalam perawatan, kondisinya cukup memprihatinkan," tutur Sri Setyorini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)