Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 June 2025 11:24
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik tajam Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan mengatakan bahwa ia telah membatalkan rencana mencabut sanksi terhadap Iran dan akan mempertimbangkan mengebom negara itu lagi jika Teheran terbukti memperkaya uranium lagi ke tingkat yang mengkhawatirkan.
Trump bereaksi keras pada hari Jumat terhadap pernyataan pertama Khamenei setelah konflik 12 hari dengan Israel yang berakhir dengan gencatan senjata.
Khamenei mengatakan Iran telah "menampar muka Amerika" dengan melancarkan serangan terhadap pangkalan militer utama AS di Qatar setelah serangan bom terhadap tiga situs nuklir utama Iran. Khamenei juga mengatakan Iran tidak akan pernah menyerah.
Sebagai tanggapan, Trump mengatakan bahwa ia telah menyelamatkan nyawa Khamenei. Sejumlah pejabat Amerika mengatakan kepada media Reuters pada 15 Juni bahwa Trump telah memveto rencana Israel untuk membunuh pemimpin tertinggi tersebut.
“Negaranya hancur, tiga Situs Nuklirnya yang jahat DIHANCURKAN, dan saya tahu PERSIS di mana dia berlindung, dan tidak akan membiarkan Israel, atau Angkatan Bersenjata AS, yang sejauh ini Terhebat dan Terkuat di Dunia, mengakhiri hidupnya,” kata Trump dalam sebuah unggahan media sosial.
“SAYA MENYELAMATKANNYA DARI KEMATIAN YANG SANGAT BURUK DAN MEMALUKAN,” tegas dia, dikutip dari WA Today, Sabtu, 28 Juni 2025.
Trump menambahkan: “Iran harus kembali ke arus Tatanan Dunia, atau keadaan akan semakin buruk bagi mereka. Saya berharap para pemimpin Iran menyadari bahwa Anda sering kali mendapatkan lebih banyak dengan MADU daripada dengan CUKA.”
Iran mengatakan kesepakatan nuklir potensial itu bergantung pada AS yang mengakhiri "nada tidak hormat" terhadap pemimpin tertinggi.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan dalam sebuah tulisan di X pada dini hari Sabtu: "Jika Presiden Trump sungguh-sungguh menginginkan kesepakatan, ia harus mengesampingkan nada tidak hormat dan tidak dapat diterima terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, dan berhenti menyakiti jutaan pengikutnya yang tulus."
Trump juga mengatakan ia telah berupaya untuk mencabut sanksi terhadap Iran dalam beberapa hari terakhir, untuk memberi negara Timur Tengah itu kesempatan untuk pemulihan yang cepat. Namun, katanya, ia sekarang telah meninggalkan upaya itu.
"Saya mendapat pernyataan kemarahan, kebencian, dan rasa jijik, dan segera menghentikan semua upaya untuk keringanan sanksi, dan banyak lagi," ungkapnya.
Trump mengatakan pada Rabu lalu bahwa AS dan Iran akan berbicara pekan depan dan "mungkin" menandatangani perjanjian. Teheran telah membantah bahwa diskusi dijadwalkan untuk dilanjutkan.
Baca juga: Menlu Iran Sebut Israel Lari ke 'Daddy' untuk Hindari Rudal Balasan