Rusia Tolak Tukar Wilayah dengan Ukraina untuk Akhiri Perang

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (Anadolu Agency)

Rusia Tolak Tukar Wilayah dengan Ukraina untuk Akhiri Perang

Riza Aslam Khaeron • 13 February 2025 11:47

Moskow: Pada Rabu, 12 Februari 2025, Rusia secara tegas menolak proposal pertukaran wilayah dengan Ukraina sebagai solusi untuk mengakhiri konflik yang berlangsung sejak 2022. Proposal tersebut, yang diungkapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menyarankan pertukaran wilayah yang dikuasai masing-masing pihak sebagai langkah menuju perdamaian.

“Rusia tidak pernah dan tidak akan pernah mendiskusikan topik pertukaran wilayahnya,” ujar Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengutip Al-Jazeera pada Kamis, 13 Februari 2025.

Peskov menambahkan bahwa pasukan Ukraina yang menguasai wilayah di dalam perbatasan Rusia “akan dihancurkan atau dipaksa keluar.”

Proposal Zelenskyy mencuat setelah Ukraina menguasai sekitar 450 kilometer persegi wilayah Kursk di Rusia melalui serangan kilat pada Agustus tahun lalu. Sementara itu, Rusia masih menduduki hampir 20 persen wilayah Ukraina, mencakup lebih dari 112.000 kilometer persegi.

Dalam wawancara pada Selasa malam, Zelenskyy menyatakan, “Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lainnya,” namun ia menambahkan bahwa semua wilayah Ukraina tetap penting dan tidak ada yang menjadi prioritas utama.

Pada saat yang sama, serangan Rusia ke Kyiv dengan drone dan rudal telah menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya empat lainnya, termasuk seorang anak. Serangan ini juga merusak gedung apartemen, kantor, dan infrastruktur sipil lainnya.
 

Baca Juga:
Zelensky Siap Tukar Wilayah dengan Rusia untuk Akhiri Perang

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan lokasi produksi militer Ukraina dan bahwa semua target telah berhasil dihantam.

Menanggapi serangan itu, Zelenskyy melalui media sosial menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak mempersiapkan perdamaian tetapi terus membunuh warga Ukraina dan menghancurkan kota-kota.” Ia juga menambahkan, “Hanya langkah kuat dan tekanan terhadap Rusia yang dapat menghentikan teror ini.”

Zelenskyy dijadwalkan untuk bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance pada Jumat mendatang di sela-sela Konferensi Keamanan Munich. Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Keith Kellogg, yang ditugaskan untuk merancang proposal penghentian konflik, juga direncanakan akan mengunjungi Ukraina minggu depan.

Trump sendiri telah berjanji untuk mengakhiri perang ini, dengan kemungkinan menggunakan miliaran dolar bantuan AS yang telah dikirimkan selama pemerintahan Joe Biden sebagai leverage untuk memaksa Ukraina melakukan konsesi teritorial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)