Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kekhawatiran Resesi di AS

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kekhawatiran Resesi di AS

Eko Nordiansyah • 6 September 2025 08:30

New York: Indeks S&P 500 ditutup melemah pada Jumat, 5 September 2025 setelah turun dari rekor tertinggi karena tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melemah memicu kekhawatiran resesi, mengalahkan spekulasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memangkas suku bunga akhir bulan ini.

Melansir Investing.com, Sabtu, 6 September 2025, indeks acuan S&P 500 turun 0,3 persen tetapi sempat melonjak ke rekor 6.532,63. Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi turun 0,03 persen dan Dow Jones Industrial Average turun 220 poin atau 0,5 persen.

Pasar tenaga kerja AS picu kekhawatiran resesi

Perekonomian AS menambahkan lebih sedikit lapangan kerja daripada yang diantisipasi pada bulan Agustus, yang kemungkinan memperkuat argumen bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan 16-17 September.

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa angka penggajian nonpertanian mencapai 22 ribu bulan lalu, turun dari level 79 ribu yang direvisi naik pada bulan Juli. Para ekonom memperkirakan angka tersebut akan mencapai 75 ribu.
 
Baca juga: 

Harga Emas Turun Tipis Usai Cetak Rekor Tertinggi



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Sementara itu, tingkat pengangguran sedikit lebih tinggi menjadi 4,3 persen, naik dari 4,2 persen pada bulan sebelumnya dan sejalan dengan perkiraan.

"Data ketenagakerjaan bulan Agustus memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang penurunan permintaan tenaga kerja yang dimulai pada bulan Mei," kata Morgan Stanley dalam sebuah catatan baru-baru ini. 

Meskipun laporan yang lemah memicu beberapa kekhawatiran bahwa The Fed mungkin tertinggal, Morgan Stanley mengatakan telah mengecilkan kekhawatiran tersebut.

"Kami tidak melihat laporan tersebut cukup lemah untuk membenarkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September, tetapi laporan tersebut membuka peluang untuk pemotongan suku bunga pada pertemuan-pertemuan berikutnya," tambahnya.

Sejumlah saham menguat

Produsen chip Broadcom menguat karena hasil dan proyeksi kuartal kedua yang kuat. Samsara dan DocuSign menguat setelah melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara itu, Alphabet menguat meskipun unit Google-nya didenda 2,95 miliar euro (USD3,5 miliar) karena melanggar aturan persaingan Uni Eropa dengan diduga terlibat dalam praktik antimonopoli.

Tesla Inc naik tiga persen setelah perusahaan mengumumkan bahwa rencana kompensasi CEO Elon Musk dapat mencapai sekitar USD1 triliun jika target yang sangat ambisius termasuk meningkatkan valuasi Tesla hampir delapan kali lipat menjadi sekitar USD8,5 triliun selama dekade berikutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)