Sugeng Suparwoto Minta Pengelolaan Sampah Tak Merusak Lingkungan

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto/Metro TV/Fachri

Sugeng Suparwoto Minta Pengelolaan Sampah Tak Merusak Lingkungan

M Sholahadhin Azhar • 4 September 2025 14:23

Jakarta: Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, meminta Menteri Lingkungan Hidup menuntaskan masalah pengelolaan sampah. Sebab, hal itu berpengaruh besar terhadap perubahan iklim.

"Diupayakan seluruh jajaran dimulai dari Pak Menteri harus tarik turun ke bawah kenapa banyak di bawah adalah pejuang-pejuang sampah gitu yang memerlukan perhatian dan sebagainya diapresiasi sehingga tanggung jawab dalam hal ini pemangku kepentingan jauh lebih ringan," ujar Sugeng di Jakarta, Kamis, 4 September 2025.

Hal itu diungkap Sugeng dalam rapat Komisi XII DPR dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH). Rapat digelar di Kompleks Parlemen Senayan.
 

Baca: Dasco: DPR Komitmen Rampungkan RUU Perampasan Aset
 

Legislastor NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) itu mengungkapkan, produksi sampah sebesar 60 juta ton memerlukan perhatian serius, terutama tata kelola yang tak berpengaruh besar terhadap kerusakan lingkungan.

"Kita bisa bayangkan produksi 60 juta ton sampah kita setahunnya dan itu kurang lebih 17% adalah sampah plastik dan itu kurang lebih hampir 10 juta dari itu sudah masuk ke laut sebagian besar sebagian plastik dan Indonesia dalam kategori nomor 2 terbesar sampah plastik di laut kita," ungkap Sugeng.

Menurutnya, pengelolaan sampah di Indonesia masih didominasi pembuangan sampah terbuka atau open dumping sehingga berpotensi mencemari lingkungan, memicu penyakit, dan berisiko menimbulkan bencana.

"Perubahan iklim karena kita negara kepulauan kita sama-sama sepakat kita telah menandatangani Paris Agreement, kita punya kewajiban national determined contribution untuk menekan emisi salah satunya adalah bagaimana pengelolaan sampah karena misalnya gas metan itu 20 kali lipat dari karbondioksida dan seterusnya-seterusnya," kata Sugeng.

"Tadi 60 juta itu sangat tergantung dari TPA yang sebagian besar masih open dumping. Nah ini kan juga menyumbang besar sekali sampah dalam konteks climate change," sebut Sugeng.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)