Farhan Tinjau Hari Pertama MPLS, Pastikan Nihil Perundungan

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.

Farhan Tinjau Hari Pertama MPLS, Pastikan Nihil Perundungan

Roni Kurniawan • 14 July 2025 12:08

Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan tidak ada perpeloncoan dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). MPLS berlangsung selama lima hari sebagai bentuk orientasi awal bagi para siswa, khususnya yang baru memasuki jenjang pendidikan baru.

Menurut Farhan, MPLS menjadi ajang bagi para siswa baru untuk mengetahui lingkungan dan karakter di tempat mereka mengecap pendidikan. Farhan pun mewanti-wanti agar tidak ada perundungan dan penggunaan atribut nyeleneh selama kegiatan MPLS.

“MPLS adalah saatnya anak-anak mulai beradaptasi dengan lingkungan dan karakter pembelajaran yang sangat berbeda dari jenjang sebelumnya,” ujar Farhan saat meninjau pada kegiatan MPLS di SMP 14 Bandung, Senin 14 Juli 2025. 

Farhan menuturkan, untuk SMP negeri, jumlah siswa tahun ini tercatat mencapai sekitar 18 ribu orang. Melihat kondisi tersebut, Pemkot Bandung menerapkan sejumlah kebijakan baru agar proses belajar-mengajar berjalan lebih tertib dan lalu lintas kota tetap terkendali.

Baca:

Hari Pertama Sekolah, Portal SMA Negeri 3 Tangsel Masih Digembok Warga


Salah satu kebijakan utama adalah pengaturan jam masuk sekolah berdasarkan jenjang pendidikan yang direncanakan pekan depan mulai berlangsung yaitu untuk tingkat SD masuk pukul 07.30 WIB. Kemudian tingkat SMP masuk pukul 07.00 WIB dan SMA masuk pukul 06.30 WIB

“Ini bagian dari strategi untuk memecah kepadatan lalu lintas di pagi hari. Kita sesuaikan dengan arahan Gubernur, terutama untuk SMA yang sudah diberlakukan masuk lebih pagi,” sahutnya.

Sementara itu, kebijakan lainnya adalah pengaturan penggunaan handphone (HP) oleh siswa. Meski tidak dilarang, penggunaannya harus diatur agar tidak mengganggu proses pembelajaran.

“Setiap sekolah wajib punya sistem yang memastikan HP tidak mengganggu konsentrasi belajar. Misalnya, HP dikumpulkan saat pelajaran dimulai, dan dikembalikan setelah selesai,” jelas Farhan.

Farhan menegaskan, demi keamanan dan kelancaran lalu lintas di sekitar sekolah, siswa SD dan SMP dilarang membawa kendaraan sendiri. Pemkot Bandung juga bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan aturan ini ditegakkan.

“Kita ingin orang tua merasa tenang, tidak perlu menunggu lama di sekolah, dan yang terpenting, anak-anak selamat dan tertib,” tandasnya.

Sementara itu, Farhan mengaku Pemkot Bandung juga sedang menyusun kerangka pendidikan karakter yang sejalan dengan arahan dari Kementerian Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Salah satu rencana strategisnya adalah melibatkan TNI dan Polri dalam kegiatan pembentukan karakter siswa.

“Anak-anak remaja berada di masa rawan secara psikologis. Oleh karena itu, kami ingin ada pendekatan lebih menyeluruh yang menyentuh kedisiplinan, tanggung jawab, dan pembentukan mental yang kuat,” ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)