Purbaya Siap Bongkar Mafia Bea Cukai

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Metrotvnews.com/Duta Erlangga

Purbaya Siap Bongkar Mafia Bea Cukai

Eko Nordiansyah • 29 October 2025 12:17

Jakarta: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku siap membongkar mafia di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Purbaya pun mendukung langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi POME (Palm Oil Mill Effluent) yang diduga melibatkan pejabat DJBC.

Purbaya mengatakan langkah yang dilakukan Kejagung itu merupakan bagian dari implementasi kerja sama antara kedua instansi.

"Dalam artian begini, Kejagung pernah bertanya kalau ada yang salah di Bea Cukai dilindungi enggak? Saya bilang enggak, kalau salah, salah saja. Ini mungkin salah satu implementasi kerja sama itu. Saya enggak tahu detilnya seperti apa," ujar Purbaya di kantor Kemenkeu, Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 29 Oktober 2025.

Purbaya berpendapat taktik yang digunakan oleh eksportir pada kasus tersebut terbilang cakap, sehingga pembuktiannya akan cukup menantang. Namun, ia tak mengelaborasi makna yang ia maksud. Ia juga menyerahkan proses hukum yang ada di Kejagung.

"Kelihatannya sih si eksportir cukup canggih. Tapi pasti itu akan debatable bukti ilmiahnya seperti apa. Saya enggak tahu, biar saja prosesnya berjalan," ujar dia.
 



(Ilustrasi Bea Cukai. Foto: Dok istimewa)

Kejagung geledah kantor Bea Cukai

Kejagung membenarkan bahwa penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah menggeledah kantor Bea Cukai terkait dugaan korupsi POME pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Terkait dengan penggeledahan di kantor Bea Cukai, memang benar ada beberapa tindakan-tindakan hukum, langkah-langkah hukum yang dilakukan oleh tim penyidik Jampidsus dalam rangka mencari informasi dan data,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.

Adapun terkait lokasi penggeledahan, Anang tidak membeberkannya. Ia menyebut kasus korupsi yang menjadi pokok penggeledahan adalah kasus dugaan korupsi ekspor POME sekitar 2022. Namun, ia tidak menjelaskan duduk perkara korupsi ini lantaran masih belum bisa dibuka ke publik.

"Karena sifatnya masih penyidikan, tidak bisa juga terlalu terbuka. Kenapa ini dilakukan? Karena dalam rangka kita menemukan alat-alat bukti nantinya untuk proses penegakan hukum dan juga dalam rangka mencapai apa yang ingin kita capai nantinya, apa yang penyidik inginkan," ucap dia.

Anang juga mengungkapkan, penggeledahan tidak hanya dilakukan pada kantor Bea Cukai, tetapi juga di beberapa lokasi lain. Akan tetapi, dia tidak bisa merincikan lokasinya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)