Hamas Terima Proposal Baru Gencatan Senjata Gaza, Israel Ajukan Tawaran Balasan

Proses pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Hamas Terima Proposal Baru Gencatan Senjata Gaza, Israel Ajukan Tawaran Balasan

Willy Haryono • 30 March 2025 10:28

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menerima proposal baru gencatan senjata Gaza dari mediator Mesir dan Qatar, tetapi Israel mengatakan telah mengajukan tawaran balasan dalam "koordinasi penuh" dengan mediator ketiga, Amerika Serikat (AS).

Awal pekan ini, Mesir mengajukan proposal untuk mengembalikan gencatan senjata yang bermasalah di Gaza ke jalurnya, menyusul dimulainya kembali pertempuran secara mengejutkan oleh Israel.

Tidak segera jelas apakah proposal itu berubah sebelum Khalil al-Hayyah, pemimpin Hamas di Gaza, mengumumkan bahwa mereka telah menerimanya.

Seorang pejabat Mesir telah menjelaskan proposal itu kepada media Associated Press, dengan mengatakan Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup, termasuk seorang warga Amerika-Israel, dari Gaza sebagai imbalan atas izin Israel untuk memasukkan bantuan ke wilayah itu dan jeda pertempuran selama seminggu.

Israel juga akan membebaskan ratusan tahanan Palestina. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena  tidak berwenang untuk memberi tahu media tentang pembicaraan tertutup mereka.

Pada hari Sabtu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak memberikan perincian tentang tawaran balasan Israel, yang katanya diajukan setelah Netanyahu mengadakan konsultasi di hari Jumat.

Israel 1,5 minggu lalu mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas dengan meluncurkan gelombang serangan mendadak yang menewaskan ratusan orang. Gedung Putih menyalahkan Hamas atas pertempuran yang kembali terjadi.

Israel telah berjanji untuk meningkatkan perang hingga Hamas mengembalikan 59 sandera yang masih ditawannya — 24 di antaranya diyakini masih hidup. Israel juga ingin Hamas menyerahkan kekuasaan, melucuti senjata, dan mengirim para pemimpinnya ke pengasingan.

Sabtu kemarin, Israel telah memperluas operasi daratnya di kota Rafah di selatan Gaza dekat perbatasan dengan Mesir.

Hamas mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa dengan imbalan tahanan Palestina, gencatan senjata yang langgeng, dan penarikan Israel dari Gaza.

Baca juga:  Krisis Air dan Kesehatan di Gaza Capai Titik Kritis

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)