Kepala UNRWA Philippe Lazzarini. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 30 August 2025 18:50
New York: Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, kembali menyerukan gencatan senjata secara mendesak di Gaza, memperingatkan bahwa warga sipil menghadapi ancaman kematian tidak hanya akibat bombardir, tetapi juga kelaparan massal dan kurangnya bantuan.
“Setiap jam hari ini sangat berharga. Semakin lama kita menunggu, semakin banyak orang yang akan meninggal,” kata Lazzarini, menyoroti banyaknya bahaya mematikan yang dihadapi warga Gaza saat ini.
“Entah mereka meninggal akibat operasi militer di tengah bombardir, atau mereka meninggal karena tidak sempat mendapatkan bantuan dan perlahan-lahan mati akibat kelaparan,” ujarnya kepada UN News di Jenewa, Swiss, Sabtu, 30 Agustus 2025.
“Mereka bahkan meninggal ketika mencoba dengan putus asa mencari makanan di lokasi distribusi kontroversial Gaza Humanitarian Foundation,” lanjut Lazzarini, merujuk pada pusat bantuan non-PBB yang kontroversial, di mana pasokan hanya diberikan kepada mereka yang mampu berjalan dan membawa bantuan sendiri.
Menurut kantor HAM PBB, OHCHR, sejak 27 Mei hingga 17 Agustus, 1.857 warga Palestina tewas “saat mencari makanan," termasuk 1.021 orang yang tewas di dekat lokasi Gaza Humanitarian Foundation.
Sebanyak 836 lainnya tewas di jalur truk pasokan, dan “sebagian besar kematian ini tampaknya dilakukan oleh militer Israel,” catat OHCHR.
Kepala UNRWA juga mengulangi seruan Sekretaris Jenderal PBB pada Kamis untuk menghentikan segera eskalasi militer Israel di Kota Gaza dan membebaskan semua sandera yang diambil dalam serangan teroris yang dipimpin Hamas yang memicu perang pada Oktober 2023.
Baca juga: Presiden Kolombia: Menerima Kondisi di Gaza Sama Saja Dukung Genosida