PM Inggris Keir Starmer berjabat tangan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 September 2025 12:15
London: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada Selasa, 9 September, melakukan panggilan telepon membahas serangan udara Israel di Doha yang menargetkan pemimpin senior kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Inggris, Starmer mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa atas tewasnya seorang petugas keamanan Qatar.
Mengutip dari Anadolu Agency, Rabu, 10 September 2025, ia menilai tindakan Israel merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Qatar dan berisiko memicu eskalasi lebih lanjut.
Starmer juga mengapresiasi peran Qatar dalam upaya mediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta menyambut tekad Emir Qatar untuk melanjutkan pembicaraan damai. Inggris, lanjutnya, siap mendukung segala upaya Qatar untuk mengakhiri siklus kekerasan di kawasan.
Militer Israel menyatakan serangan itu menargetkan pemimpin senior Hamas di ibu kota Qatar. Namun, Qatar mengecam keras tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional sekaligus ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan negaranya.
Anggota biro politik Hamas, Suhail al-Hindi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kepemimpinan Hamas selamat dari serangan tersebut. Namun, putra pemimpin Hamas Khalil al-Hayya, Humam al-Hayya, serta direktur kantornya, Jihad Lubad, tewas bersama beberapa ajudan.
Al-Hindi menambahkan, serangan terjadi saat Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat. Ia menegaskan Hamas memandang Israel dan AS bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 63.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah, yang kini menghadapi krisis kelaparan.
November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). (Kelvin Yurcel)
Baca juga: India Kecam Serangan Udara Israel di Doha, Serukan Diplomasi dan Perdamaian