Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 2 March 2025 15:36
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Sabtu bahwa perdamaian yang adil dan abadi tidak dapat dicapai dengan meninggalkan Ukraina.
Pernyataan disampaikan usai terjadinya perseteruan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih seputar penyelesaian perang Rusia-Ukraina.
Mengajak Trump dan Zelensky untuk bersama-sama menenangkan pikiran, Macron mengatakan kepada media Prancis bahwa meninggalkan urusan Ukraina bukan merupakan sesuatu yang menguntungkan kepentingan AS.
Melansir dari Anadolu Agency, Minggu, 2 Maret 2025, Macron berpendapat bahwa Washington akan kehilangan kapasitasnya untuk pencegahan geostrategis terhadap Rusia dan Tiongkok jika kesepakatan gencatan senjata ditandatangani tanpa jaminan keamanan untuk Ukraina.
Pernyataan Macron muncul setelah perdebatan sengit antara Zelenskyy, Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance di Ruang Oval. Zelensky menekankan pentingnya jaminan keamanan bagi Ukraina, sementara Trump dan Vance menyebutnya sebagai sosok tak sopan dan kurang berterima kasih.
Trump juga mengatakan bahwa Zelensky tidak siap untuk perdamaian dan dinilai hanya ingin meneruskan perang hingga bertahun-tahun ke depan.
Baca juga: Reaksi 8 Pemimpin Dunia Terhadap Perseteruan Trump dan Zelensky