Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto. Foto: Dok. ANTARA.
Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Terafiliasi dengan Jaringan
Siti Yona Hukmana • 11 November 2025 06:05
Jakarta: Polisi menyebut siswa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara diduga terafiliasi dengan suatu jaringan. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menganalisa jaringan tersebut dan motif yang dilakukan.
Meski demikian, polisi memastikan siswa tersebut tidak anti-Islam. Walau, serangan dilakukan di dalam rumah ibadah.
"Nah, kita juga ingin meluruskan ya, kepada masyarakat memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti-Islam. Jadi, jangan sampai dipikirkan, oh, ini menjadi anti-Islam, terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto kepada wartawan, Selasa, 11 November 2025.
Bhudi menyebut siswa tersebut kurang perhatian dari keluarga. Tindakannya, dinilai akumulasi dari yang diterima baik di rumah maupun lingkungan sekitar.
"Ini yang membuat jadi akumulasi yang harus kita berempati, makanya kita harus menjaga," ujar Bhudi.
| Baca juga: 7 Peledak Ditemukan di SMAN 72 Jakarta |
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap kebiasaan siswa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut pelaku kerap membuka 'dark web' atau forum dan situs gelap di internet.
Dark web itu berisikan video dan foto-foto yang cukup sadis. Yakni perang hingga pembunuhan.

"Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring (terutama di forum dan situs-situs gelap) yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," kata Mayndra saat dikonfirmasi, Senin, 10 November 2025.
Peristiwa ledakan ini terjadi di dalam masjid saat khotbah solat Jumat pada Jumat siang, 7 November 2025. Ada 96 orang menjadi korban ledakan.
Masih ada 32 orang yang dirawat. Dengan rincian 13 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih; 17 orang di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih; 1 orang di Rumah Sakit Pertamina Jaya; dan 1 orang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Densus 88 Antiteror Polri menemukan tujuh peledak di lokasi diduga dibawa siswa terduga pelaku. Tiga di antaranya tidak meledak dan empat lainnya meledak di dua lokasi.
Selain itu, polisi juga menemukan dua senjata mainan di lokasi ledakan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku ledakan itu sudah diketahui. Pelaku merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta. Namun, motif siswa melakukan tindak pidana ini belum diungkap.