PM Jepang Sanae Takaichi. Foto: EPA.
Husen Miftahudin • 10 November 2025 11:17
Tokyo: Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi menginstruksikan kabinetnya untuk mulai bekerja menetapkan target fiskal baru yang berlaku selama beberapa tahun ke depan. Pengelolaan APBN baru yang akan diberlakukan awal 2026 itu disebut tidak akan serta merta membuang target anggaran utama saat ini.
Pernyataan tersebut menyusul pernyataan yang dibuatnya pada Jumat dimana pemerintahannya akan membuang target fiskal tahunan saat ini demi target yang mengukur pengeluaran selama beberapa tahun, yang pada dasarnya melemahkan komitmen negara terhadap konsolidasi fiskal.
Pernyataan Takaichi minggu lalu, yang dikenal sebagai pendukung pengeluaran besar, menandakan perubahan besar dari pemerintahan sebelumnya yang menggunakan target tahunan sebagai alat utama untuk menunjukkan tekad Jepang dalam menata keuangannya dalam jangka panjang.
Mengutip Investing.com, Senin, 10 November 2025, berdasarkan cetak biru fiskal jangka panjang yang ditetapkan pada Juni, Pemerintah Jepang mengatakan akan bertujuan untuk menghasilkan surplus anggaran primer pada suatu saat sepanjang tahun fiskal 2025 hingga 2026.
Ketika ditanya tentang target tersebut, Takaichi mengatakan kepada parlemen bahwa dia akan membatalkan gagasan menggunakan saldo anggaran primer tahunan sebagai tujuan konsolidasi fiskal Jepang.
Sebaliknya, pemerintah akan memeriksa kemajuan dalam memperbaiki keuangan Jepang dengan melihat neraca keuangannya dalam rentang beberapa tahun.
| Baca juga: Takaichi Minta BOJ Jaga Suku Bunga Rendah Demi Bantu Pulihkan Ekonomi |
